Jurnalisme Warga
Menulis Menjadi Keterampilan Dasar di Industri Kreatif
Kedua pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Semakin besar industrinya maka semakin besar lingkaran penerima manfaatnya.
Industri kreatif menjadi alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi pengangguran di Aceh.
Berbekal talenta dan kreativitas yang terus diasah, industri ini bisa digeluti oleh siapa pun dengan modal yang minimalis.
Tidak memerlukan tempat kerja permanen karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Misalnya, berbekal keahlian menulis, tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi jurnalis, editor, penulis buku, penulis pidato, ghost writer, teks iklan, atau penulis skenario sekaligus.
Tak berlebihan untuk mengatakan bahwa menulis menjadi keterampilan dasar jika ingin terjun ke industri kreatif.
Pemerintah hanya perlu mendukung dengan memperbanyak pelatihan yang tepat guna dan tepat sasaran seperti yang dilakukan Disbudpar Aceh.
Ini terbukti ketika ada peserta dari Singkil, Langsa, Lhokseumawe, dan Aceh Jaya tetap bersedia mengikuti pelatihan di Banda Aceh meskipun panitia tidak menanggung akomodasi.
Meminjam pernyataan Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, Indonesia khususnya Aceh memiliki dua hal besar, yaitu alam yang indah dan manusianya.
Kalau kita tidak mampu mengelolanya karena keterbatasan modal, satu-satunya cara ialah dengan menjadi kreatif. (ihansunrise@ gmail.com)
Baca juga: Wujudkan Literasi Sekolah, Puluhan Siswa SMAN 6 Lhokseumawe Dilatih Menulis
Baca juga: Dari Teh Awet Muda Hingga Guru Menulis Buku, Ini Sederet Inovasi di MIN 50 Bireuen