Breaking News

Internasional

Warga Rusia Hindari Wajib Militer, Melarikan Diri Mengikuti Jalur Pengungsi 1917 ke Istanbul

Warga Rusia yang mencoba menghindari wajib militer ke Ukraina beramai-ramai keluar dari negaranya.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Alessandro RAMPAZZO
Warga Rusia yang lari dari negaranya naik bus setelah melalui pemeriksaan paspor di pos pemeriksaan Vaalimaa, Finlandia, perbatasan dengan Rusia pada 29 September 2022. 

SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Warga Rusia yang mencoba menghindari wajib militer ke Ukraina beramai-ramai keluar dari negaranya.

Dilaporkan, rancangan militer Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengubah segalanya bagi puluhan ribu penduduk Rusia.

Warga Rusia yang telah meninggalkan negara mereka sejak mobilisasi pemimpin Rusia diumumkan bulan lalu, menurut pendatang baru-baru ini di Istanbul, Turki.

Seperti Niki Proshin (28) meninggalkan St Peterburg minggu lalu, bagian dari arus pria Rusia yang melarikan diri dari tanah air mereka.

Hal itu menyusul deklarasi 21 September 2022 Putin tentang mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina.

Panggilan militer Rusia dilakukan ketika beberapa pasukan Rusia terpaksa mundur di tengah serangan balasan Ukraina.

Baca juga: Finlandia Tutup Perbatasan Untuk Seluruh Turis Rusia, Coba Hindari Wajib Militer

“Minggu lalu mengubah segalanya bagi ratusan ribu orang lain yang memutuskan meninggalkan Rusia,” katanya.

“Alasan utamanya, bahaya direkrut menjadi tentara Rusia,” tambahnya kepada AP, Senin (3/10/2022).

Turki, yang telah mempertahankan hubungan udara dengan Rusia telah menjadi tujuan populer bagi mereka yang pergi ke tempat manapun yang dapat mereka jangkau.

Padahal, sejumlah negara lain telah memblokir penerbangan dan tidak memberlakukan pembatasan visa pada pengunjung Rusia,

Pejabat Turki belum merilis data tentang berapa banyak orang Rusia yang mungkin telah tiba di Turki untuk melarikan diri dari wajib militer.

Tetapi Rusia berada di urutan teratas daftar negara yang mengirim turis ke Turki, setelah Jerman.

Sekitar 3 juta orang Rusia telah mengunjungi negara itu sepanjang tahun ini.

Media Turki juga melaporkan peningkatan jumlah orang Rusia yang membeli atau menyewa rumah di Turki.

Negara anggota NATO, yang bergantung pada Rusia untuk kebutuhan energi dan pariwisatanya, belum bergabung dengan sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Moskow.

Baca juga: Dampak Perang Rusia Vs Ukraina, Kengerian Krisis Ekonomi Inggris, dari Makan Karet hingga Jadi PSK

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved