Tragedi Kanjuruhan
Potongan Video Pilu Tragedi Kanjuruhan: Jangan Tembak Gas Air Mata Pak, Ada Anak Kecil
Potongan pilu tragedi Stadion Kanjuruhan terus beredar di media sosial, suporter Arema turun ke lapangan minta tak tembakkan gas air banyak anak kecil
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Dasar pelanggaran ini tertuang dalam pasal pasal 19 b terkait Keamanan dan Keselamatan Stadion
"Senjata atau gas pengendali massa tidak boleh dibawa atau digunakan," demikian bunyi dari pasal di aturan FIFA tersebut.
Baca juga: Soal Gas Air Mata Dalam Tragedi Kanjuruhan, Persatuan Suporter: Penonton di Tribun Kenapa Ditembak?
Pelajaran Berharga untuk Suporter
Tragedi Kanjuruhan jadi pelajaran berharga untuk semua suporter bola di Indonesia dan seluruh dunia.
Ulah oknum suporter nakal Sabtu malam lalu, ratusan orang meninggal dan Arema FC dihukum Berat, tak boleh main kandang sisa semusim 2022/2023.
Diketahui ratusan nyawa melayang usai laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu lalu.
Setidaknya sudah 125 orang meninggal dunia usai tragedi rusuh di stadion klub kebanggaan Aremania itu sebagaimana pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tragedi dimulai saat Arema yang menjadi tuan rumah dalam laga itu, untuk pertama kalinya menelan kekalahan setelah 23 tahun melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca juga: Kekasih Ghea Youbi Jadi Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan, Kini Kondisinya Masih Syok dan Pucat
Skor 2-3 hingga peluit berakhirnya pertandingan, membuat suporter Arema tak terima dan turun ke lapangan.
Karena sudah rusuh, polisi menembakkan gas air mata di dalam stadion yang menyebabkan sejumlah penonton panik.
Gas air mata membuat mata dan kulit perih serta sesak napas.
Pintu stadion yang harusnya mengantri membuat para suporter berdesak-desakan keluar, sehingga membuat banyak korban meninggal dunia.
"Menurut Direktur Utama RSSA Saiful Anwar menginformasikan memastikan akan ada kiriman lagi korban jiwa yang belum ditemukan identitasnya," jelas Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Tragedi di Kanjuruhan, Anggota DPRRI Prihatinkan Nasib Sepakbola: Seharusnya Dijadikan Hiburan
Liga 1 Dihentikan, Arema Dilarang Jadi Tuan Rumah Sisa Semusim
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam.