Jurnalisme Warga

Rumah Rungko, Fakta Kejayaan Masa Lampau Kluet Terdaftar di WBTBI

Berbagai jenis kayu, damar, rotan merupakan hasil hutan dari pegunungan Kluet Tengah atau lebih dikenal dengan sebutan Menggamat

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Rumah Rungko, Fakta Kejayaan Masa Lampau Kluet Terdaftar di WBTBI
FOR SERAMBINEWS.COM
BAIHAKI, Wakil Ketua Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Kluet, melaporkan dari Menggamat, Aceh Selatan

Arsitektur Rumah Rungko di Desa Koto, Kecamatan Kluet Tengah, ‘malamang’ atau tradisi masyarakat memasak lemang di Kecamatan Samadua, meudayang atau tradisi mengambil madu di Bulohseuma, Kecamatan Trumon, dan kasab atau sulaman benang emas di Gampong Ujung, Kecamatan Kluet Selatan, keempat warisan budaya dari Kabupaten Aceh Selatan ini diakui sebagai WBTBI.

Rasa penasaran saya yang kebetulan sedang berada di Kluet muncul.

Tanggal 1 Oktober 2022 saya langsung menuju Menggamat menemui tokoh masyarakat di sana dan menjumpai Camat Kluet Tengah.

Salah seorang tokoh adat Kluet, Bentara Yakob (60) yang saya temui menceritakan, Rumah Rungko Kecamatan Kluet Tengah ini didirikan pada 1 Januari 1861 oleh Raja Menggamat, bernama Imam Hasbiyallah Muhammad Teuku Nyak Kuto.

Beliau adalah keturunan pejuang Kluet, Teungku Imam Sabil, yang pernah berperang melawan tentara Belanda dalam Perang Lawe Meulang Menggamat.

Baca juga: Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Aceh Selatan, Kali Ini di Kluet Tengah

Rumah Rungko suku Kluet arsitekturnya yang unik ini selain digunakan sebagai tempat tinggal raja, juga berfungsi sebagai tempat bermusyawarah sekaligus kantor pengadilan jika terjadi perselisihan atau sengketa dalam kehidupan masyarakat Menggamat.

Uniknya, arsitektur Rumah Rungko ini dibangun menggunakan kayu pilihan.

Proses penebangannya memakan waktu bertahun-tahun.

Pada saat kayu dipilih untuk dijadikan bahan, para tokoh saat itu menebang pohon menggunakan parang.

Menurut Bentara Yakob, jika saat proses penebangannya parang terjatuh, maka kayu itu tidak jadi diambil.

Sebab, dimaknai bahwa aulia tidak mengizinkannya.

Maka proses pembangunan saat itu memakan waktu yang sangat lama.

Penamaan Rungko adalah pemaknaan dari rangka atau kerangka, mengisyaratkan bahwa Rumah Rungko merupakan penyatuan yang berbentuk tempat untuk empat marga suku Kluet yang ada di Aceh Selatan masa itu.

Jika dilihat sekilas, tidak ada perbedaan antara Rumah Rungko dengan Rumah Adat Aceh pada umumnya.

Namun, jika ditelusuri lebih dalam terdapat perbedaan beberapa ornamen dan motif dengan makna khusus yang menjadi identitas bagi suku Kluet di Aceh Selatan.

Baca juga: Ketua Pokja Bunda PAUD Aceh Selatan Wisuda Siswa/i PAUD se-Kluet Tengah

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved