Jurnalisme Warga

Grande Mosquee de Creteil, Masjid Berkonsep Taman di Pinggiran Paris

Ada beberapa lokasi masjid di Creteil, salah satunya Grande Mosquee de Creteil yang berjarak 2,6 km dari tempat saya tinggal

Editor: bakri
Hand-over dokumen pribadi
NAZLI ISMAIL,  Dosen FMIPA Fisika Universitas Syiah Kuala dan Ketua Pusat Riset Etnosains, melaporkan dari Paris 

Sedangkan di taman terlihat pengunjung yang hilir mudik di sela-sela kawanan angsa hitam dan burung merpati seperti layaknya taman-taman kota di Eropa.

Satu hal yang kita tidak temukan di tempat-tempat lain adalah keberadaan masjid besar di kawasan itu.

Masjid besar Kota Creteil ini memang spesial, dibangun di tengah-tengah taman yang indah.

Saya teringat konsep Masjid Baitul Musyahadah di Seutui, Banda Aceh, yang dibangun dari inspirasi kitab Bustanussalatin karangan Nuruddin Ar- Raniry pada tahun 1636.

Dalam kitab yang bermakna “taman raja-raja” itu disebutkan bahwa pada masa Kerajaan Aceh Darussalam terdapat tiga masjid utama, yaitu Baturrahim di kompleks Istana, Baiturrahman di pusat Kota Banda Aceh, dan Baitul Musyahadah di sisi Krueng Darul Isyki (Krueng Daroy) sebagai bagian dari Taman Sari pada masa itu.

Oleh karena itu, masjid yang lebih dikenal dengan nama Masjid Kupiah Meukeutop dan Masjid Teuku Umar tersebut merupakan hasil reka ulang dari Masjid Baitul Musyahadah.

Baca juga: Situasi di Masjid Al-Aqsa Palestina Semakin Tegang Selama Rosh Hashanah dan Libur Panjang Yahudi

Dari sisi konsep pembangunan terdapat kesamaan.

Baitul Musyahadah dibangun pada sisi sungai buatan Krueng Daroy sebagai taman raja-raja, sedangnkan Grande Mosquee de Creteil dibangun pada sisi taman kota danau buatan Lac de Creteil.

Hanya saja, di sekitar Baitul Musyahadah tidak terlihat keindahan apaapa seperti yang terlihat di Mosquee Sahaba.

Selain berada di lingkungan taman, Grande Mosquee juga relatif besar.

Dengan luas total 4.000 meter bujur sangkar untuk tiga lantai, masjid ini dapat menampung 2.000 jamaah.

Jika dimasukkan luasan halaman depan dan samping masjid, maka daya tampungnya lebih besar lagi.

Masjid ini dibangun tahun 2006 atas rancangan arsitek Anas Hamdallah dengan total anggaran 5,5 juta Euro.

Sumbernya dari donasi jamaah dan bantuan pemerintah kota untuk pengembangan sosial budaya.

Setelah peresmian 18 Desember 2008 masjid ini diberi nama Mosquee Sahaba yang berarti masjid para sahabat.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved