Internasional
Mahasiswi Teheran Demonstrasi, Teriakkan Senjata dan Tank Mullah Sesat
Seratusan mahasiswi dan mahasiswa di Teheran, Iran melakukan demonstrasi atas kematian wanita Kurdi, Mahsa Amini dalam tahanan polisi moral Iran.
Protes yang dipimpin perempuan telah mendapat dukungan dari presiden AS.
Sedikitnya 108 orang tewas dalam protes Amini, dan sedikitnya 93 lainnya tewas dalam bentrokan terpisah di Zahedan, ibu kota provinsi tenggara Sistan-Baluchestan.
Kerusuhan terus berlanjut meskipun apa yang disebut Amnesty International sebagai penumpasan brutal tanpa henti.
Mencakup serangan habis-habisan terhadap pengunjuk rasa anak-anak dan sanksi terhadap Iran dari Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.
Pemimpin tertinggi Iran menuduh musuh-musuh negara itu, termasuk AS dan Israel mengobarkan kerusuhan.
Baca juga: 800 Dokter Iran Tuduh Kepala Dewan Medis Tutupi Penyebab Pasti Kematian Mahsa Amini
Menanggapi protes, pasukan keamanan telah meluncurkan kampanye penangkapan massal artis, pembangkang, jurnalis dan atlet.
Produser film Iran Mani Haghighi mengatakan pihak berwenang melarangnya bepergian ke Festival Film London atas dukungannya terhadap protes.
Institut Film Inggris mengatakan Haghighi dijadwalkan menghadiri festival untuk film terbarunya "Subtraction," tetapi pihak berwenang Iran menyita paspornya.
“Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata kegembiraan dan kehormatan bisa menyaksikan secara langsung momen besar dalam sejarah ini,” kata Haghighi.
"Jadi jika ini adalah hukuman atas apa yang telah saya lakukan, maka lakukanlah," ujarnya.(*)
