Berita Jakarta
Bharada E: Saya Bawahan Sulit Tolak Perintah Jenderal
Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E tak bisa menutupi rasa bersalah dan menyesal atas pembunuhan berencana terhadap Brigadir J
Mendengar isi dakwaan, bibir Richard Eliezer pun terlihat bergetar.
Dahinya pun terlihat merengut.
Napasnya juga mulai tak beraturan dan terlihat lebih cepat.
Kedua tangannya pun digenggam lebih erat dari sebelumnya.
Kepalanya pun menunduk sembari memejamkan mata saat mendengar isi dakwaan itu.
Tak hanya mengungkapkan penyesalan, dalam sidang perdana itu Eliezer juga mengutarakan duka cita atas meninggalnya Brigadir Yosua yang memang sesama rekan ajudan Ferdy Sambo.
Ia juga menyebutkan, nama Brigadir Yosua dengan panggilan akrab Bang Yos.
"Mohon izin sekali lagi saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk kejadian yang menimpa Bang Yos," ucap Eliezer.
Ia juga turut menyelipkan doa atas kepergian Brigadir Yosua.
Baca juga: FAKTA Sidang Bharada E: Tak Menolak Perintah Menembak Brigadir J hingga Dijanjikan Uang Ferdy Sambo
Bharada E juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga Brigadir Yosua.
Ia berharap permohonan maaf yang disampaikannya di kursi pesakitan itu bisa diterima oleh keluarga, termasuk adik Yosua.
"Untuk keluarga almarhum Bang Yos, bapak, ibu, Reza serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf," ujarnya dengan nada bergetar.
Ayah almarhum Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan pihak keluarga memang amat menantikan permintaan maaf tersebut dari dulu.
Samuel menyampaikan, dirinya selaku orang tua almarhum sudah memaafkan perbuatan Bharada E.
Terlebih yang bersangkutan sudah mengakui semua perbuatan dan kesalahannya.