Jurnalisme Warga
Wisata Religi ke Makam Tgk Cot Malem di Lubuk Gapuy
Objek yang menarik untuk dikunjungi di Desa Lubuk Gapuy adalah makam ulama Aceh, Teungku Cot Malem, bagian dari wisata religi

Kesaktian Teungku Cot Malem Menurut legenda, asal usul dari terbentuknya aliran Sungai (Krueng) Cut di pesisir barat Kota Banda Aceh adalah karena garis yang ditarik menggunakan tongkat oleh Teungku Cot Malem.
Alkisah, pada saat terjadi kemarau panjang, Teungku Cot Malem turun dari kediamannya di Desa Atong, Montasik ke Desa Lambada di pesisir Aceh Besar dan bertanya apakah warga di sini membutuhkan air? Ketika para petani menjawab “Ya”, maka diseret Teungku Cot Malem-lah tongkatnya di atas permukaan tanah yang tadinya kering.
Lalu, keluarlah air mengikuti garisan tongkat tersebut.
Hal itu terus dilakukan Teungku Cot Malem sampai ke Desa Bakhoy, Kecamatan Ingin Jaya.
Saat ia tanyakan pada petani di Bakhoy apakah mereka membutuhkan air, petani di desa itu tidak ada yang menjawab, maka aliran tongkat itu pun diarahkan ke sungai besar, yaitu Krueng Aceh.
Dari sekian banyak desa yang ia lewati, Teungku Cot Malem sangat cinta pada desa di Lubuk Gapuy karena warganya baik dan ramah.
Baca juga: Kemegahan Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Jadi Destinasi Wisata Religi, Mampu Tampung 4.200 Jamaah
Saat Teungku Cot Malem beristirahat di Bale Inong (sampai sekarang balainya masih ada) masyarakat desa itu dengan murah hati menyuguhkan makanan dan minuman untuk Teungku Cot Malem sehingga ia memutuskan untuk menetap di desa itu dan mendirikan balai pengajian untuk warga desa setempat.
Saat Teungko Cot Malem meninggal, jenazahnya dimakamkan di Desa Lubuk Gapuy, tepatnya di lingkungan balai pengajian yang didirikannya.
Kompleks Makam Teungku Cot Malem ini berada di Desa Lubuk Gapuy, Kemukiman Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya.Aceh Besar.
Di tengah areal persawahan yang luas itulah Kompleks Makam Teungku Cot Malem berada.
Letaknya di sebelah timur dan agak naik sedikit ke atas bukit.
Luas kompleks makam ini sekitar 5.238 m2.
Ada juga sebuah sumur yang memang sudah ada sejak didirikannya balai pengajian, airnya jernih dan bersih, tak pernah kering walaupun sumur di rumah warga mengering.
Banyak orang yang datang berikhtiar mencari penyembuhan dan menunaikan hajat dengan berdoa di makam Teungku Cot Malem.
Sayangnya, jasa-jasa Teungku Cot Malem seperti terlupakan.