Doa dan Shalat
Bagi Kaum Pria, Jangan Lewatkan Shalat Tahiyatul Masjid Sebelum Shalat Jumat di Masjid, Ini Niatnya
Ibadah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap masjid yang merupakan rumah Allah SWT sekaligus tempat ibadah umat muslim.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Jika ada kelalaian pada shalat fardhu, lupa, kesalahan atau kekurangan maka bisa disempurnakan dengan shalat sunnah tersebut.
8. Sebagai rasa syukur
Sholat tahiyatul masjid juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur dari seorang hamba kepada Allah SWT atas segala nikmat yang sudah diperoleh.
Diantaranya seperti nikmat rezeki, nikmat sehat, nikmat senang, nikmat bernapas, nikmat berjalan dan berbagai nikmat lainnya yang sudah Allah berikan.
9. Menamban Keimanan
Melaksanakan Sholat Tahiyatul masjid akan menambahkan keimanan dan ketakwaan seseorang.
Hal ini seperti firman Allah dalam surat Yunus ayat 62-63.
10. Sholat sunnah yang dianjurkan
Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Sesungguhnya di antara tanda-tanda dekatnya kiamat adalah seseorang melalui (masuk) masjid, namun tidak melakukan sholat dua rakaat di dalamnya." (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya).
Amalan Sebelum dan Sesudah Shalat Jumat
Selain memperbanyak amalan dengan melaksanakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid, pada hari Jumat ini Anda juga bisa menambah amalan-amalan sunnah lain.
Ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan khusus pada Hari Jumat.
Dikutip dari BanjamasinPost.co.id, berikut beberapa amalan sunnah yang dianjurkan dikerjakan sebelum dan sesudah shalat Jumat.
1. Memotong kuku dan kumis
Amalan ini sesuai dengan apa yang selalu Rasulullah lakukan.
"Adalah Rasulullah SAW memotong kuku dan mencukur kumis pada hari jum'at sebelum beliau pergi sholat jum'at. (HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).
Baca juga: Ini Niat Mandi Sunnah Hari Jumat, Simak Juga Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Jumat Lainnya
2. Mandi
Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir.
Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat shalat Jumat.
Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Menggosok gigi
Dari Abu Said al-khudri, bahwa rasulullah saw bersabda, "Mandi hari jum’at diperintahkan bagi setiap yang sudah bermimpi (akil baligh), bersiwak dan menggunakan minyak wangi jika dia memilikinya. (HR Muslim).
Bersiwak adalah membersihkan gigi dengan menggunaan batang kayu siwak yang diantara hikmahnya adalah untuk membersihkan dan menghilangkan bau mulut
Apabila kita tidak mendapatkan kayu siwak, bisa juga menggunakan sikat gigi dengan pasta gigi, karena inti hikmah dari ajaran bersiwak adalah membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut.
4. Menggunakan pakaian bersih
Sebagian orang berpendapat pakaian yang terbaik adalah pakaian yang berwana putih.
"Kenakan pakaian-pakaian putih, karena pakaian putih adalah sebaik-baik pakaian kalian. Dan kafanilah dengan kain putih orang yang mati dari kalian,' ( Hadis shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud no 3878, At Tirmidzi no 994, An Nasa; VIII/205, Ibnu Majah no 1472 dan Ahmad I/247)
5. Memakai parfum
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
“Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Segera berangkat ke masjid
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari).
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.”
7. Shalat sunnah
"Apabila seseorang masuk masjid maka hendaklah dia mengerjakan shalat dua rakaat sebelum ia duduk." (HR. Abu Daud dari Abu Qatadah).
8. Memperbanyak Sholawat Nabi dan Doa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian berkata, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.”
9. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutu Ketika Khatib Berkhotbah
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam sedang berkhutbah.” (HR. Tirmidzi no. 514 dan Abu Daud no. 1110. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
10. Shalat Sunnah Setelah Shalat Jumat
Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.”
Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi).
11. Membaca Surat Al-Kahfi
Setelah pulang dari masjid, sempurnakan amalan di hari Jumat dengan membaca surat Al-Kahfi
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.”(HR Hakim dalam Al-Mustadrok).
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
SEPUTAR IBADAH LAINNYA
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS