Berita Pidie
RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen Membludak, Pasien Anak Dirawat di Lorong Rumah Sakit
RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, Pidie, hingga Jumat (28/10/2022) harus merawat pasien di lorong di depan ruangan anak menyusul
SIGLI - RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, Pidie, hingga Jumat (28/10/2022) harus merawat pasien di lorong di depan ruangan anak menyusul meningkatnya orang sakit.
Pasien anak yang dirawat itu dengan bermacam keluhan penyakit hasil diagnosa dokter didera demam panas, dan batuk-batuk.
Direktur RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, dr Kamaruzzaman MKes kepada Serambi, Jumat (28/10/2022) mengatakan, jumlah pasien masuk rumah sakit pemerintah fluktuatif.
Seperti dua pekan terakhir, jumlah pasien membludak, tapi saat ini jumlah pasien mulai berkurang.
Sehingga, beberapa ranjang pasien di lorong telah kosong untuk pasien anak.
Tercatat 22 ruangan di ruang anak untuk mengobati anak-anak.
Ia menjelaskan, ranjang pasien di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i berjumlah 250 unit.
Saat ini, semua ruangan di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i masih penuh, terutama di IGD.
"Kita tidak tahu gelombang pasien akan meningkat lagi.
Sebab, bisa saja pasien meningkat.
Baca juga: Secuil Kisah tentang RSUD Tgk Abdullah Syafii
Baca juga: Kalak BPBD Pidie Dewan Ansari Meninggal di RSUD Tgk Abdullah Syafii Beureunuen
Saat ini, untuk pasien di IGD masih penuh," pukasnya.
Ia menyebutkan, meningkatnya jumlah pasien membuatnya harus menyiasati pelayanan dengan membagikan jumlah perawat sehingga pasien bisa terlayani.
Karena, jumlah pasien yang masuk rumah sakit tidak sesuai dengan perawat.
Dokter RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, dr Syarifah SPA kepada Serambi, Jumat (28/10/2022) menjelaskan, data dua pekan terakhir hingga, Kamis (27/10/2022) tercatat 201 anak didera beragam penyakit dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i.
Namun, tidak adanya pasien anak yang meninggal.
Ia menyebutkan, 48 pasein anak mengalamj trensilofaringitis atau infeksi di tenggorokan, 42 pasien anak menderita infeksi saluran paru-paru, 30 didera thypoid fever atau typus dan 25 pasien anak mengalami bacterial infection atau infeksi bakteri.
Lalu, 20 pasien anak mengalami penyakit pneummia atau infeksi paru-paru, 9 pasien anak diserang DHF atau demam berdarah, 8 mengalami campak, 7 demam, 7 diare atau GEA, dan 5 mengalami penyakit infeksi virus.
" Penyebabnya bisa karena pengaruh cuaca dan makanan jajanan di luar.
Banyak pasien saat masuk ke rumah sakit mengalami panas dan batuk," jelasnya.
Ia menambahkan, pasien anak-anak dirawat rata-rata di rumah sakit rata-rata 4 hingga 5 hari, yang diizinkan pulang ke rumah.
"Pasien anak yang dirawat tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit lain, tapi kondisinya begini.
Sekarang pasien sudah mulai berkurang, tapi tiga hari lalu memang penuh," ujarnya.
Mulai Kosong
Wadir Pelayanan RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dr Rudi SP THT kepada Serambi, Jumat (28/10/2022) malam, menyebutkan, saat ini jumlah pasien di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli berangsur-angsur sudah kurang.
Berkurangnya jumlah pasien terjadi pada Jumat (28/10/2022) sore.
"Bahkan, di IGD, saat ini jumlah pasien sudah sedikit.
Kita belum mengetahui ke depannya, mudah-mudahan tidak terjadi peningkatan pasien lagi," jelasnya.
Ditanya jumlah pasien anak apakah masih penuh, kata dokter Rudi, dirinya belum mengetahuinya karena harus cros cek dengan petugas di ruang anak.
"Saya belum mengetahui untuk pasien anak, apakah masih dirawat di ruang anak dan kebidanan.
Sebab, sebelumnya pasien anak harus dirawat di dua ruangan itu," ujarnya. (naz)
Baca juga: Pasien di RSUD Tgk Abdullah Syafii Pidie Juga Overload, Di RSUD Tgk Chik Di Tiro Mulai Berkurang
Baca juga: Komisi IV DPRK Pidie Sidak RSUD Tgk Abdullah Syafii Beureunuen, Ini yang Ditemukan