Berita Banda Aceh
1.500 Ton Beras untuk Operasi Pasar, Tekan Inflasi dan Kendalikan Harga
Pemerintah Aceh menggelar operasi pasar (OP) komoditi beras premium di lima kabupaten/kota, 3-6 November
Meski begitu, dari sejumlah komoditi yang pengaruh sangat tinggi terhadap pembentukan angka inflasi, seperti beras, harganya perlu dikendalikan.
“1.500 ton beras yang akan dijual pada operasi pasar diambil dari Bulog Aceh,” tandasnya.
Aceh Surplus Beras
Kepala BI Perwakilan Aceh, Achris Sarwani yang juga Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menyatakan, berdasarkan keterangan pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh bahwa produksi padi di Tanah Rencong lebih 1 juta ton.
“Untuk konsumsi di Aceh sekitar 500 ribu ton, sehingga masih surplus sekitar 500.000 ton,” terangnya.
Dikatakan, pada musim tanam rendeng tahun ini banyak padi produksi Aceh dibawa ke luar, terutama ke Sumatera Utara.
Hal itu karena kualitas gabah Aceh cukup bagus, sehingga harga jualnya di atas HET Pemerintah.
Kepala Bulog Aceh, Irsan Nasution, menyatakan, jumlah beras yang sudah disalurkan untuk kebutuhan operasi pasar umum dan khusus guna pengendalian harga beras di Aceh sejak Januari – Nopember 2022 ini, hampir mencapai 21.000 ton.
Sementara beras yang kita pasok dari luar Aceh, sejak Januari – Nopember 2022 ini, jumlahnya sekitar 18.000 ton lebih.
Saat ini, Bulog Aceh juga sedang memasok beras lagi dari Sulsel, Jabar, dan Yogyakarta, sekitar 14.000 ton, untuk penanganan kebutuhan pengendalian harga beras di Aceh, dengan istilah ketersediaan pasokan dan stabilisasi (KPS). (her)
Baca juga: Jajanan Jadul, Ini Resep Kue Beras Mipan Ala Chef Devina Hermawan, Rasanya Kenyal dan Lembut
Baca juga: Atasi Kenaikan Harga, Bulog Pasok Beras dari Luar Aceh 15.000 Ton, Stok di Penggilingan Menipis