Kupi Beungoh
Masjid Sangso dan Tanggung Jawab Negara
sebelumnya Bupati Bireuen secara sepihak melakukan penghentian pembagunan masjid di Sangso tanpa ada alasan yang jelas
Hal ini bisa saja dilatari oleh pemahaman delusif bahwa eksistensi Muhammadiyah di Sangso Samalanga – yang selama ini dikenal sebagai basis santri akan memudar jika ada masjid Muhammadiyah di sana.
Dalam hal ini, bisa Pj Bupati Bireuen tidak mau dikenang sebagai sosok pemimpin yang gagal menjaga murah Kota Santri.
Baca juga: Cerita Tiga Pemimpin Dunia, dan Takdir Anies Baswedan
Terlepas asumsi mana yang benar – atau ketiga-tiganya salah, yang jelas Pemkab Bireuen semestinya malu karena telah gagal menjamin hak-hak warga negara di Kabupaten Bireuen, khususnya warga Muhammadiyah.
Ketidakmampuan Pemkab Bireuen mengelola keberagaman dan kegagalan membentuk sikap yang moderat dalam beragama tentunya akan menjadi bahan tertawaan masyarakat Nasional.
Nah, sebelum mereka terbahak hebat, mari kita menertawakan diri masing-masing.
*) PENULIS adalah dalah penulis Buku “Habis Sesat Terbitlah Stres: Fenomena Penolakan Wahabi di Aceh (Padebooks, 2017).
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI