Breaking News

Kupi Beungoh

Tak Dapat PKH, Juru Parkir Berkaki Palsu di Banda Aceh Minta Bantuan Presiden Jokowi

Bang Sen menjadi juru parkir sejak tahun 2017, yaitu sejak pertama kali rumah makan nasi uduk Kelapa Gading Jeulingke dibuka.

Editor: Amirullah
For Serambinews
T. M. Suhaimi, Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Bang Sen menjadi juru parkir sejak tahun 2017, yaitu sejak pertama kali rumah makan nasi uduk Kelapa Gading Jeulingke dibuka. Dengan fisiknya yang serba kekurangan, Bang Sen tidak pernah menyerah dalam berusaha.

Pemilik warung nasi uduk ini tergolong baik. Selain mengizinkan Bang Sen menjaga parkir di situ, pemilik warung ini juga mengizinkan Bang Sen tinggal di mess nasi uduk Kelapa Gading Jeulingke Banda Aceh dengan anaknya dan beberapa orang yang berkerja di situ.

Keluarga Bang Sen sekarang hanya tinggal anaknya yang masih usia 18 tahun. Isteri kedua Bang Sen sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Sedangkan isterinya yang pertama meninggal saat bencana tsunami Aceh tahun 2004, bersama lima anak Bang Sen.

Betapa sedih nasib Bang Sen. Sedianya Bang Sen memiliki enam anak, tapi lima orang telah menjadi korban tsunami.

Pada saat pandemi Covid-19 melanda, Bang Sen pernah sesaat mendapatkan BLT, namun saat ini BLT tidak cair lagi untuknya.

Ia tak tahu kenapa dirinya tak mendapat lagi BLT, padahal dia tergolong miskin, sudah tua dan disabilitas lagi.

Itulah sebabnya Bang Sen mengirim pesan kepada Presiden Joko Widodo yang ditulis di atas kardus agar namanya dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan PKH secara permanen.

Dia berharap bantuan PKH bukan tanpa alasan. Tapi karena fisiknya yang memiliki kekurangan, usia juga sudah mendekati 60 tahun. Fisiknya mulai melemah, apalagi menuntun mobil dengan bantuan kaki palsu.

Bang Sen layak mendapatkan bantuan yang bersifat permanen seperti PKH. Oleh sebab itu, Bang Sen sangat berharap kepada pemerintah agar memasukkan namanya ke dalam daftar penerima bantuan PKH di Banda Aceh.

Motivasi Bang Sen dalam berkerja mencari rezeki bisa menjadi contoh yang harus ditiru oleh generasi muda Aceh. Bang Sen dengan kekurangan fisik tidak pernah menyerah dalam berjuang.

“Apalagi anak muda yang fisiknya serba lengkap, kuat, memiliki ilmu dan keterampilan lagi. Tidak alasan bagi anak muda duduk untuk duduk diam tanpa kegiatan yang produktif,” demikian pesan dosen pembimbing saya, Hasan Basri M Nur, dalam kelas MK Praktikum Media Komunitas di kampus.

Tatkala menyaksikan kondisi dan kegigihan Bang Sen, saya makin memahami makna hidup, makna bersyukur.

Bang Sen mempunyai prinsip lebih baik uang dari hasil keringat sendiri daripada hasil dari belas kasihan orang lain atau dalam istilah Aceh adalah geumade.

Jika Bang Sen yang fisik serba kekurangan masih mau bekerja, maka dalam kesempatan ini saya menyeru kepada teman-teman mahasiswa untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang dimiliki.

Status sebagai mahasiswa harus dimanfaatkan secara optimal dan tidak mengeluh. Sebaliknya gunakan untuk belajar dengan tekun agar dapat dipertanggungjawabkan kepada orangtua yang telah bersusah payah mengirim uang kepada kita.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved