Internasional

Pengadilan Iran Akan Sikat Habis Perusuh, Demonstrasi Anti-Pemerintah Terus Berlanjut

Pengadilan Iran akan menangani dengan tegas siapapun yang menyebabkan gangguan atau melakukan kejahatan selama gelombang protes anti-pemerintah.

Editor: M Nur Pakar
AFP/UGC
Pasukan keamanan Iran memperingatkan penduduk di sebuah kompleks di Distrik Chitgar di Ibu Kota Teheran agar tidak ikut demonstrasi, Selasa (1/11/2022). 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pengadilan Iran akan menangani dengan tegas siapapun yang menyebabkan gangguan atau melakukan kejahatan selama gelombang protes anti-pemerintah.

Salah satu tantangan terbesar bagi para pemimpin ulama Iran sejak Revolusi Islam 1979, demonstrasi tujuh minggu terus berlangsung.

Meskipun terdapat tindakan keras mematikan dan peringatan keras dari pasukan keamanan.

Lebih dari 1.000 orang telah didakwa sehubungan dengan apa yang disebut pemerintah sebagai kerusuhan.

“Sekarang, masyarakat, bahkan pengunjuk rasa yang tidak mendukung kerusuhan," ujar juru bicara kehakiman Masoud Setayeshi, seperti dilansir AFP, Selasa (8/11/2022).

"Mereka menuntut lembaga peradilan dan keamanan untuk menangani segelintir orang yang telah menyebabkan gangguan dengan cara yang tegas, jera, dan legal,” jelasnya.

Baca juga: Pria Bersenjata Serang Kantor Polisi Lalulintas, Empat Polisi Iran Tewas

Demonstrasi anti-pemerintah meletus pada September 2022 setelah kematian seorang wanita Kurdi Mahsa Amini,.

Dia ditahan oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat Republik Islam yang dikenakan pada wanita.

Kantor berita aktivis HRANA melaporkan 318 demonstran telah tewas dalam kerusuhan, termasuk 49 anak di bawah umur.

Sebanyak 38 anggota pasukan keamanan juga tewas, katanya.

Media pemerintah mengatakan lebih dari 46 anggota pasukan keamanan, termasuk petugas polisi, telah tewas.

Pejabat pemerintah belum memberikan perkiraan jumlah kematian yang lebih rinci.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Tegaskan Akan Segera Bebaskan Iran

Para pemimpin Iran menuduh musuh termasuk Amerika Serikat mengobarkan kerusuhan.

Anggota parlemen garis keras Iran telah mendesak pengadilan untuk menangani dengan tegas para perusuh.

Orang-orang dari semua lapisan masyarakat telah mengambil bagian dalam protes, dengan mahasiswa dan perempuan memainkan peran penting, melambaikan dan membakar jilbab.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved