Serambi dan Unigha Teken Kerjasama, Pemred Serambi Isi Kuliah Umum

Tak hanya itu, kata BI Ansari, gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh tahun 2004 sehingga banyak dosen dan mahasiswa yang tinggal di Banda Aceh dan Pidie menjadi korban bencana alam yang maha dasyat tersebut.

Untuk itu, dirinya sebagai alumni Unigha bertekad bersama-sama mahasiswa, ingin menjayakan kembali Unigha seperti pada masa keemasan yang pernah dilakukan almarhum Nurdin Abdurrahman.

"Tentunya yang dilakukan mahasiswa untuk memajukan Unigha seperti harus cepat menyelesaikan kuliah.

Kemudian saat mendapat kerja, hendaknya memperhatikan Unigha.

Artinya memberikan konstribusi positif untuk kemajuan Unigha," pungkasnya.

Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur turut mengisi kuliah umum dalam kunjungan ke Unigha kemarin.

Baca juga: Unigha akan Gelar Konferensi Internasional Pertama

Pemred Serambi menyampaikan kuliah umum berjudul “Disrupsi Digital dan Koran Masa Depan".

Kuliah umum itu yang diikuti sejumlah dosen dan sekitar 400 mahasiswa itu berlangsung di Gedung Leuguna Unigha, Gle Gapui, Dalam sambutannya, Zainal Arifin M Nur, mengungkapkan,Unigha lahir pada tahun 1982 menjadi kampus terbesar di Aceh.

"Saya merasa Unigha ini seolah menjadi kami sangat dekat.

Meskipun tidak kuliah di sini, tapi serasa dekat di hati kami," jelasnya.

Ia menyebutkan, Harian Serambi di Aceh tetap terus bersaing dengan puluhan media di Pulau Jawa.

Maka itu diharapkan mahasiswa juga bersaing untuk bisa maju dan maksimal menimba pendidikan. (naz)

Baca juga: Unigha Pidie akan Gelar Konferensi Internasional Pertama, Hadirkan Keynote Speaker dari 5 Negara

Baca juga: Program P2MD Unigha Dimulai, Berdayakan Pemasaran Home Industri Warga Gampong Ulee Ceue