Kupi Beungoh
Obsesi Ulfa Wujudkan Bandeng Bakar tanpa Duri sebagai Oleh-oleh Khas Pidie
Muloh Teupeh khas Pidie - Ibu tiga anak ini merasa terpanggil untuk membantu ekonomi keluarga dengan memodifikasi olahan bandeng warisan kakeknya.
Zainatul Ulfa menggeluti pengolahan ikan bandeng tanpa tulang dalam beberapa tahun terakhir.
Ibu tiga anak ini merasa terpanggil untuk membantu ekonomi keluarga dengan memodifikasi olahan bandeng warisan kakeknya.
Ulfa pun membuka usaha ikan bandeng bakar tanpa duri secara mandiri di rumahnya. Dia memberi nama untuk produknya “Meuloh Teupeh”.
Teupeh yang dimaksudkan di sini adalah ditumbuk agar keluar semua duri atau tulang yang terdapat dalam badan ikan bandeng.
“Sisa duri yang ada kemudian dipungut dengan sendok secara manual oleh pekerja. Kami merekrut tenaga kerja empat orang,” cerita Ulfa.
Selanjutnya Ulfa menaburi aneka rempah tradisional di atas badan bandeng dan membakarnya secara tradisional dengan memakai arang atau tempurung.
“Kami memilih ikan bandeng segar ukuran besar dan melakukan proses pemanggangan secara tradisional sehingga aroma dan rasanya khas,” kata perempuan cantik yang dikenal gigeh ini.
Baca juga: Masa Bodoh dengan Ketokohan
Produk ikan bandeng “Muloh Teupeh” punya Ulfa sama sekali tidak memakai zat pewarna, pengawet dan unsur kimia apa pun. Jadi aman dan sehat untuk dikonsumsi.
“Kami tidak memakai pengawet. Daya tahan kira-kira hingga empat atau lima hari sejak produksi. Bandeng boleh langsung dimakan dengan nasi dan tak perlu dimasak lagi,” terang Ulfa.
Kemasan Standar Oleh-oleh
Ulfa menyiapkan kemasan cantik dan menarik sehingga Muloh Teupeh” produksinya enak dipandang mata, mudah dipajang dan dibawa sebagai oleh-oleh kemana pun juga.
Kemasan yang dirancang Ulfa mirip kotak bolu dari toko kue.
“Kemasan ikan bandeng ini sudah sesuai standar oleh-oleh untuk dibawa tamu,” kata Aswar Ramli Paya, Kabid Pengawasan Diskop UKM Aceh, saat disodorkan “Muloh Teupeh” oleh Ulfa.
Ulfa hanya mampu memproduksi bandeng bakar setiap hari antara 20-30 ekor. Dalam 1 kotak dia isi 1 ekor bandeng dengan berat 400 grams.
“Harganya adalah Rp 45 ribu per kotak, boleh langsung dimakan,” ujar Ulfa.