Luar Negeri
Pentagon Tuduh Rusia Tembakkan Rudal Nuklir Tanpa Hulu Ledak ke Ukraina
Amerika Serikat menyebut Rusia menembakkan rudal jelajah nuklir yang tidak berhulu ledak ke sasaran di Ukraina untuk menguras stok pertahanan udara
Dia berkata demikian saat bergabung dalam pertemuan dua hari para menteri luar negeri NATO di ibu kota Rumania, Bukares.
“Ketika kami memiliki trafo dan generator, kami dapat memulihkan sistem kami, jaringan energi kami, dan menyediakan kondisi kehidupan yang layak bagi masyarakat,” kata Kuleba.
“Ketika kami memiliki sistem pertahanan udara, kami akan dapat melindungi infrastruktur ini dari serangan rudal Rusia berikutnya,” tambahnya.
Ukraina terima sistem roket jarak jauh dari Perancis
Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah menerima sistem peluncur roket berganda dari Perancis yang menambah persenjataan artileri jarak jauh yang dikreditkan dengan perubahan dinamika di medan perang melawan Rusia.
"LRU dari Prancis telah tiba di Ukraina! Tentara Ukraina sekarang bahkan lebih kuat," tweet Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov.
LRU yang disediakan Perancis adalah jenis keempat dari sistem peluncur roket canggih (MLRS) -setelah HIMARS, M270 dan MARS II- yang akan dipasok ke Ukraina untuk membantu Kyiv memerangi invasi Rusia.
Rudal ini memiliki jangkauan sekitar 70 kilometer (43 mil).
Ukraina dalam beberapa bulan terakhir telah menggunakan sistem yang dipasok Barat untuk menyerang stasiun komando dan depot amunisi lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia daripada yang diizinkan oleh gudang senjatanya sendiri.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022: Inggris Juara Grup B, Amerika Serikat ke 16 Besar Usai Bungkam Iran
Baca juga: Rancangan Perubahan Qanun Jinayat Berlabuh di Kemendagri, Komisi 1 Minta Fasilitasi Dipercepat
Baca juga: Jaksa Tetapkan Mantan Dirut PDAM Tirta Krueng Meureudu Sebagai Tersangka Korupsi
Kompastv: Pentagon: Rusia Tembakkan Rudal Nuklir Tanpa Hulu Ledak ke Ukraina