Internasional

Arab Saudi dan China Tandatangani 35 Kesepakatan Senilai Rp 467 Triliun Selama Kunjungan Xi Jinping

Hubungan bisnis China dengan Arab Saudi telah meningkat secara signifikan berkat penandatanganan 35 perjanjian investasi yang melibatkan organisasi

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Raja Salman dari Arab Saudi dan Presiden China Xi Jinping menandatangani sejumah kesepakatan di Istana Al-Yamama, Riyadh, Kamis (8/12/2022). 

Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan kunjungan minggu ini akan berkontribusi untuk meningkatkan laju kerja sama ekonomi dan investasi antara kedua negara.

Bahkan, menawarkan pengembalian yang menguntungkan kepada perusahaan dan investor China.

Salah satu kesepakatan melibatkan nota kesepahaman dengan Huawei Technologies China tentang komputasi Cloud dan membangun kompleks teknologi tinggi di kota-kota Arab Saudi.

Perusahaan Saudi AJEX Logistics Services menadi salah satu perusahaan yang mencari keuntungan dari hubungan yang berkembang antara Kerajaan dan China.

Baca juga: China Menjadi Mitra Dagang Utama Arab Saudi, Bagian Penting Menghidupkan Kembali Jalur Sutra Kuno

Perusahaan tersebut menandai kunjungan pemimpin China tersebut dengan mengumumkan peluncuran dua layanan baru sebagai bagian dari strategi ekspansinya ke China dan Timur Tengah.

Pelanggan akan segera dapat mengirim pengiriman satu bagian dan banyak bagian dari China ke Arab Saudi, UEA, dan Bahrain dalam empat hingga tujuh hari.

Kesepakatan lain, yang ditandatangani antara Kementerian Investasi Saudi dan Shandong Innovation Group, melibatkan pembangunan pabrik aluminium.

Perusahaan kimia China Kingfa, perusahaan perangkat lunak manajemen energi dan turbin angin yang berbasis di Shanghai, Envision, dan CITIC Construction yang berkantor pusat di Beijing juga menandatangani MoU.

Kisaran kesepakatan mendorong CEO Otoritas Pengembangan Ekspor Saudi, Abdulrahman Al-Thukair, memuji hubungan ekonomi yang kuat antara Arab Saudi dan China.

Al-Thukair memuji pertumbuhan dan perkembangan volume pertukaran perdagangan antara kedua negara.

Dia mencatat China menjadi salah satu mitra dagang utama Kerajaan, karena total ekspor non-minyak dari Kerajaan ke China mencapai SR36 miliar ($9,57 miliar) pada 2021.

Terutama petrokimia sebesar SR31,7 miliar, dan mineral sebesar SR2 miliar.(*)

Baca juga: Jalur Sutra China Sudah Sesuai dengan Visi 2030 Arab Saudi, Jadi Kekuatan Utama Peradaban Dunia

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved