Internasional

Pemerintah Mesir Bantah Negerinya Terancam Bangkrut, Utang Luar Negeri Masih Dibawah Batas Maksimum

Pemerintah Mesir telah menolak klaim negaranya menghadapi risiko kebangkrutan karena hutang dan kenaikan suku bunga serta inflasi.

Editor: M Nur Pakar
AFP/AHMAD GHARABLI/
Kota wisata Sharm el-Sheikh di Laut Merah Mesir yang dipadati bangunan pemerintah dan masyarakat. 

SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Pemerintah Mesir telah menolak klaim negaranya menghadapi risiko kebangkrutan karena hutang dan kenaikan suku bunga serta inflasi.

Itu juga mengutip laporan tentang kinerja ekonomi Mesir dari Juni hingga November 2022.

Kabinet mengatakan rasio utang luar negeri Mesir terhadap PDB 34,1 persen, di bawah batas risiko maksimum 50 persen.

Laporan itu mengatakan struktur dan keragaman instrumen utang luar negeri Mesir termasuk pinjaman, deposito, obligasi yang diterbitkan dan fasilitas kredit jangka pendek masih positif.

Dilansir AFP, Jumat (9/12/2022), kabinet mengatakan sebagian besar utang luar negeri Mesir masuk jangka menengah dan panjang.

Sekitar dua pertiga utang luar negeri juga memiliki suku bunga tetap, yang mengurangi risiko kenaikan suku bunga internasional.

Baca juga: Filipina Puji Arab Saudi, Beri Kompensasi ke 10.000 Pekerja Tanpa Gaji Dari Perusahaan Bangkrut 2016

“Mengingat krisis ekonomi berturut-turut yang disaksikan dunia selama periode sebelumnya, pemerintah di seluruh dunia cenderung mengadopsi kebijakan ekonomi ekspansif," kata laporan itu.

"Harus ada upaya mengurangi konsekuensi dari dampak negatif krisis ekonomi ini terhadap keluarga dan perusahaan," tambahnya.

“Kebijakan semacam itu menyebabkan peningkatan signifikan dalam tingkat utang global, yang naik ke rekor 350 persen dari PDB global pada akhir kuartal kedua tahun 2022,” jelasnya.

Kabinet menambahkan Mesir akan mempertahankan disiplin fiskal, mengurangi defisit anggaran menjadi 5,6 persen dari PDB.

Bahkan, akan mencapai surplus pertama dari anggaran umum negara secara permanen sebesar 0,2 persen dari PDB.

Langkah-langkah ini akan berkontribusi untuk mengurangi hutang dan mencapai stabilitas keuangan dan ekonomi untuk anggaran umum negara dan memastikan keamanan untuk generasi sekarang dan mendatang.

Baca juga: Usai Mem-PHK 3.700 Karyawan Pekan Lalu, Twitter Kembali Pecat 4.400 Karyawan Kontrak, Bangkrut?

Tingkat inflasi tahunan pada November 2022 naik menjadi 19,2 persen, dibandingkan dengan 16,3 persen pada Oktober 2022, kata sebuah pernyataan agensi.

Tingkat inflasi tahunan di daerah perkotaan naik selama bulan November menjadi 18,7 persen, dibandingkan dengan 16,2 persen di bulan Oktober.

Pernyataan Kabinet dikeluarkan saat Badan Pusat Mobilisasi dan Statistik Mesir mengumumkan indeks umum harga konsumen naik 2,5 persen menjadi 140,7 poin pada November 2022.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved