Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Sebut Perang di Ukraina Bisa Berlangsung Lama
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakui bahwa pasukannya dapat berperang di Ukraina untuk waktu yang lama
MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakui bahwa pasukannya dapat berperang di Ukraina untuk waktu yang lama.
Meskipun demikian, untuk saat ini Putin memastikan tidak akan ada pemanggilan tentara cadangan yang kedua.
Dilansir dari Reuters, Putin jarang berbicara tentang durasi perang yang dia mulai lebih dari sembilan bulan lalu, tetapi mengatakan kepada para loyalis dalam pertemuan yang disiarkan televisi pada hari Rabu (7/12/2022) bahwa perang itu masih bisa berlangsung untuk beberapa waktu.
“Ini bisa menjadi proses yang panjang,” katanya.
Rusia telah dipaksa melakukan serangkaian kemunduran yang signifikan dalam menghadapi serangan balik Ukraina, yang dilakukan dengan meningkatnya stok persenjataan Barat, di timur dan selatan sejak Juli.
Rusia meluncurkan apa yang disebutnya “operasi militer khusus” pada Februari, dengan mengatakan hubungan Ukraina yang semakin dalam dengan Barat menimbulkan ancaman keamanan.
Ukraina dan sekutunya mengatakan bahwa invasi tersebut sama dengan perampasan tanah oleh imperialis.
Putin, dalam sambutannya, mengatakan risiko perang nuklir semakin besar tetapi Rusia tidak akan sembarangan mengancam untuk menggunakan senjata semacam itu.
“Kami belum gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir,” kata Putin.
“Kami memiliki sarana ini dalam bentuk yang lebih maju dan modern daripada negara nuklir lainnya .
Tapi kami tidak akan berkeliling dunia sambil mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur,” kata Putin.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis (8/12/2022) bahwa risiko penggunaan senjata nuklir Putin menurun sebagai tanggapan atas tekanan internasional. (kompas.com)
Baca juga: Mantan Ajudan Sebut Vladimir Putin Siap Kabur ke Venezuela Jika Rusia Kalah Perang dengan Ukraina
Baca juga: Baru Saja Jaringan Listrik di Ukraina Diperbaiki, Kembali Hancur Terkena Serangan Udara Rusia
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Jadi Berkah Bagi Maroko, Berubah Menjadi Produsen Pupuk Dunia