Opini
Meraih Cinta Allah .
Dalam Alquran juga terdapat beberapa ayat yang membicarakan masalah cinta, baik cinta sesama manusia maupun cinta kepada Allah

Kalau kita baca kalimat “Allah akan mencintaimu dan akan mengampuni dosa-dosamu” seperti sederhana sekali.
Tetapi coba bayangkan betapa beruntung seseorang hamba yang mendapat ampunan dari Allah.
Kalau kita sadari, hampir tidak ada manusia yang tidak berbuat salah atau berbuat dosa di dunia ini, dan betapa susah seseorang harus berdoa terus menerus sepanjang hidup agar diampuni dosa-dosanya dan itu pun belum pasti akan terampuni.
Tetapi ayat ini menjelaskan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita tanpa kita minta, hanya karena kita mencintainya lalu Allah mencintai kita dan karena itu Allah dengan mudah mengampuni kita.
Para ulama sufi menggambarkan bagaimana Allah mengampuni dosadosa kita tanpa kita minta.
Misalnya seseorang yang telah mendapatkan cinta dari seseorang, katakanlah pasangan suami-istri misalnya.
Bukankah pasangan yang benar-benar dicintainya akan dilayani dan akan diberi sesuatu yang dibutuhkan oleh pasangannya, diminta atau tidak diminta.
Demikian juga mungkin sesekali pasangan yang dicintainya berbuat salah maka dengan mudah dimaafkan tanpa diminta sekalipun.
Contoh lain diilustrasikan oleh para ulama sufi adalah misalnya ketika seseorang nenek yang sangat mencintai cucunya, pasti si nenek selalu suka menggendong cucunya, diminta atau tidak diminta.
Kadang-kadang si nenek berbicara sendiri seakan- akan dia berbicara kepada cucunya, padahal cucunya belum tahu apa-apa.
Begitu juga nenek dengan senang hati menyuapkan makanan kepada cucunya diminta atau tidak diminta bahkan diusahakan makanan yang disukai oleh cucunya.
Baca juga: Dayah Raudah Tahfizh Alquran Langsa Gelar Wisuda Akbar 30 Juz Angkatan Pertama
Tidak jarang juga kita lihat si nenek sebentarsebentar mencium cucunya, dan si nenek selalu gembira menggendong cucunya, berbicara sendiri dan menciumnya berulang kali.
Bahkan kadang-kadang si cucu pipis di gendongan neneknya sampai membasahi baju atau sarungnya, tetapi nenek tidak marah, malah kadang-kadang ketawa seperti ada sesuatu yang lucu.
Itu semua karena neneknya sangat mencintai cucunya.
Begitulah permisalan ketika Allah telah mencintai hamba-Nya karena hamba- Nya telah mencintai diri- Nya, Kendatipun hambanya sempat berbuat salah, lalu Allah mengampuninya, walaupun dia belum berdoa untuk minta ampun.