Internasional
Penduduk Desa Okinawa Hadang Marinir AS Berkeliaran di Luar Kamp Militer
Sekelompok 15 Marinir AS yang ditempatkan di Camp Gonsalves Jepang dihadang oleh penduduk setelah keluar dari area pelatihan mereka.
SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Sekelompok 15 Marinir AS yang ditempatkan di Camp Gonsalves Jepang dihadang oleh penduduk setelah keluar dari area pelatihan mereka.
Marinir AS dilaporkan bertemu dengan penduduk desa Higashi, antara Distrik Okinawa dan Distrik Kunigami setelah tersesat dari Pusat Pelatihan Peperangan Hutan kamp sekitar pukul 15:40, lapor Stars and Stripes .
Menurut juru bicara Divisi Marinir ke-3 Letnan Kolonel Kurt Stahl pada Rabu (14/12/2022), para prajurit segera menuju gerbang Gonsalves setelah menyadari kesalahan mereka.
Seorang perwakilan dari Biro Pertahanan Okinawa Kementerian Pertahanan menceritakan Marinir berusaha berjalan kembali ke kamp, ?.
"Tetapi, mereka dikejar oleh sekelompok penduduk setempat, dan salah satu dari mereka mencoba mengambil senjata dari Marinir," tambahnya.
NextShark, Rabu (14/12/2022) melaporkan orang uang mencoba merebut pistol tersebut kemudian diidentifikasi oleh pers lokal bernama Akino Miyagi, seorang peneliti kupu-kupu yang tinggal di Desa Higashi, Okinawa.
Baca juga: Bintang Basket Bebas, Mantan Marinir AS Masih Ditahan, Rusia Minta Ditukar dengan Agennya di Jerman
Miyagi, seorang advokat yang dikenal menentang kehadiran militer AS di Okinawa mengatakan kepada Okinawa Times:
"Saya mendekati mereka dan mengambil senjata, tetapi kami tidak mengejar mereka."
Menurut Miyagi, membawa senjata dari pangkalan tidak normal dan sangat menakutkan.
Miyagi menentang pangkalan tersebut sejak menemukan sejumlah besar limbah militer yang ditinggalkan pasukan AS di bekas daerah pelatihan militer di Pulau Okinawa utara.
Pada tahun 2021, polisi menggeledah rumahnya setelah dia dituduh menempatkan sejumlah kecil limbah militer di depan gerbang Area Pelatihan Utara Korps Marinir AS.
Selama penggeledahan, pihak berwenang menyita barang-barang pribadinya, seperti komputer, kamera video, dan telepon pintar.
Baca juga: Trio Senator Senior AS Usulkan Larangan Media Sosial TikTok, Khawatirkan Disadap Oleh China
Polusi, kebisingan, dan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh personel pangkalan AS telah memicu pertumbuhan gerakan anti-pangkalan AS di Okinawa selama bertahun-tahun.
Stahl mengklaim Marinir tidak membawa peluru tajam.
Dia mencatat mereka berusaha untuk menjadi tetangga yang baik dan mengurangi dampak pelatihan terhadap masyarakat setempat.
Meskipun Miyagi tidak ditangkap, pihak berwenang setempat dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk merekomendasikan dakwaan terhadap peneliti tersebut.(*)