Salam

Ayo, Awasi Jajanan Anak

Bocah di kabupaten itu mengalami keracunan setelah memakan coklat yang dibeli di kedai tak jauh dari rumahnya

Editor: bakri
Humas Pemkab Abdya
Pj Bupati Abdya, H Darmansah, SPd, MM, bersama Ketua TP PKK Abdya, Ny Zulhijjah Darmansah membesuk tiga bocah keracunan seusai makan cokelat yang kini di rawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Teungku Peukan Abdya, Senin (12/12/2022) 

KETUA Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Aceh Selatan, Suhaimi mendesak pemerintah menginspeksi jajanan anak di kantin-kantin sekolah untuk memastikan setiap makanan dan minuman yang dijual harus bersih dan menyehatkan.

Desakan ini disuarakan menyusul adanya bocah di kabupaten itu mengalami keracunan setelah memakan coklat yang dibeli di kedai tak jauh dari rumahnya.

Ketiga bocah mengalami muntah-muntah bahkan sempat hilang kesadaran.

Ketiganya segera mendapat pertolongan setiba di rumah sakit.

Agar kasus menakutkan itu tak terjadi pada anak-anak lainnya, maka menurut YARA, pemerintah perlu memastikan bahwa kantin-kantin sekolah tidak menjual makanan dan minuman yang mengandung zat-zat berbahaya.

Permasalahan gizi dan kasus anak-anak keracunan makanan belakangan cenderung meningkat.

Di luar Aceh, ada pemerintah kabupaten dan kota yang sudah sangat serius merespon fenomena mencemaskan itu.

Antara lain dengan kegiatan meningkatkan pemahaman gizi dan keamanan jajanan anak sekolah.

Fokusnya pada SD atau MIN, tempat awal anak-anak mengenal makanan jajanan.

Dan, harus diingat bahwa kegiatan ini juga sebagai mekanisme jaminan kesehatan anak.

Ini terkait pemenuhan hak kesehatan anak yang diatur UU.

Jadi, ini sebagai mekanisme jaminan kesehatan anak untuk memenuhi hak kesehatan anak.

Baca juga: Tiga Bocah Keracunan Saat Jajan, YARA Desak Pemkab Abdya Sidak Kantin Sekolah Demi Cegah Hal Ini

Baca juga: Pj Bupati Abdya Besuk Tiga Bocah Keracunan Makanan

Makanya, sekolah yang lazimnya lebih fokus pada pendidikan tidak boleh pula mengabaikan jajanan yang layak dan sehat untuk anak.

Di beberapa daerah luar Aceh ada yang menggulirkan kampanye gerakan perlindungan anak terhadap gizi dan keamanan jajanan anak sekolah dengan membuat program Kantin Sehat di setiap sekolah.

Semua makanan dan minuman yang dijual di Kantin Sehat harus bergizi dan sehat sesuai indikator dari Kementerian Kesehatan RI.

Selain itu, tim gabungan Dinas Kesehatan dan BPOM juga gencar menginspeksi serta mengedukasi para penjual jajanan keliling, termasuk di sekitar sekolah.

Makanan dan minuman yang mereka perdagangkan harus benar-benar bebas dari bahan berbahaya, seperti pengawet dan pewarna.

Para penjual jajanan keliling juga diajarkan tentang produksi makanan yang sehat bagi anak-anak.

Namun, untuk menyukseskan gerakan ini, Pemerintah jangan hanya menyasar para pedagang di kantin dan penjual jajanan keliling, tapi juga harus mengedukasi siswa, guru, dan orang tua atau masyarakat.

Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya memberikan jajanan yang bergizi dan aman dikonsumsi anak.

Jadi, jangan lagi hanya melihat makanan dari sisi keterjangkauan harga semata.

Akan tetapi, harus terbangun pula budaya mengonsumsi makanan bergizi dan jajanan yang sehat dan aman.

Dan, pedagang jangan dilarang berjualan melainkan diajak berkomitmen untuk menjajakan makanan yang sehat bagi masyarakat terutama anak-anak.

Hasil pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang dilakukan secara rutin oleh Badan POM beberapa tahun lampau menunjukkan jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat kesehatan berkisar antara 40 persen – 44 % .

Ini tentu saja tak boleh dibiarkan.

Sebab, jajanan yang tidak sehat dan tidak bermutu mengakibatkan timbulnya risiko bagi kesehatan dan memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap pembentukan generasi bangsa.

Nah?!

Baca juga: Tiga Bocah Diduga Keracunan Cokelat, Dilarikan ke RSUD Teungku Peukan

Baca juga: Satu Sekolah Menengah Mengalami Keracunan Massal di Meksiko, Puluhan Siswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Realisasi APBA 2025 Harus Dipacu

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved