Kupi Beungoh
Maroko Kalah Lawan Prancis, Apakah Do’a Tidak Diterima?
Berdo'a adalah satu kemenangan yang tidak akan pernah rugi sampai kapanpun dan dalam bidang apapun.
Makanya kan do'a itu mesti diikuti oleh usaha/ikhtiar.
Jadi tidak ada salahnya berdo'a termasuk dalam hal olahraga.
Akan selalu menang orang yabg berdo'a walaupun di pertandingan dia kalah.
Sebab, dengan berdo'a itu dia telah tahu diri sebagai manusia bahwa dia perlu meminta kepada Yang Maha Kuasa.
Ketika berdo'a dia telah menjadi manusia yang tahu diri disaat banyak manusia lupa diri yang gagal memahami kelemahannya sebagai manusia.
Gagal memahami kelemahannya sebagai manusia dimana ia tidak merasa perlu untuk berdo'a.
Jadi, Maroko boleh kalah. Tapi do'a tidak pernah kalah.
Bisa jadi tidak dikabulkan kemenangan melawan Perancis, tapi Allah SWT memberikan kemenangan sisi lain kemenangan sisi lain kepada Maroko dan semua orang yang berdo'a.
Apalagi, dalam Piala Dunia di Qatar ini, banyak yang mengatakan bahwa Islam lah sebagai pemenangnya. Warga Barat melihat di peradaban Islam di Qatar dengan penuh takjub.
Bahkan, seorang suporter yang datang dari Inggris ke Qatar menulis di twitter mengaku takjub dengan cara hidup orang Islam.
Dia takjub dimana umat Islam di Qatar menggunakan air untuk bersuci di toilet saat mereka hanya membersihkan dengan tisu.
Ya itu baru cara umat Islam melakukan thaharah. Tentu belum lain lagi kan?
Jadi itu adalah kemenangan Islam saat mereka yang di luar Islam dapat melihat keindahan ajaran Islam.
Belum lagi dalam hal lainnya dimana selama pegelaran Piala Dunia 2022 di Qatar banyak sekali kisah-kisah menganggum dari cara umat Islam di Qatar melayani tamu dan membuat terkesima.
Bahkan Piala Dunia di Qatar diakui oleh Presiden FIFA sebagai Piala Dunia terbaik sepanjang sejarah sebagaimana dilansir media Spanyol, Marca.