Internasional

Kematian Tahanan Tanpa Penyebab, Penjara Suriah Dikenal Kejam dan Brutal

Perang di Suriah muncul dari pemberontakan 2011 melawan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan telah menewaskan lebih dari 350.000 orang.

Editor: M Nur Pakar
GETTY
Korban Penyiksaan di Penjara Suriah 

SERAMBINEWS.COM, DAMASKUS - Perang di Suriah muncul dari pemberontakan 2011 melawan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan telah menewaskan lebih dari 350.000 orang.

Bahkan, telah mencabut lebih dari setengah populasi dan memaksa jutaan orang ke luar negeri sebagai pengungsi.

Puluhan ribu diperkirakan telah ditahan di pusat-pusat penahanan pemerintah Suriah, menurut komisi PBB.

Tahanan sering ditahan tanpa komunikasi, membuat keluarga mereka bertanya-tanya tentang keberadaan mereka, atau apakah masih hidup, kata komisi dan keluarga tahanan.

Kelompok hak asasi internasional tidak beroperasi secara terbuka di Suriah dan tidak memiliki akses ke pusat penahanan.

Pada Agustus 2022, Kantor Sekretaris Jenderal PBB merekomendasikan pembentukan mekanisme untuk menentukan nasib warga Suriah yang hilang, tetapi mekanisme tersebut belum ditetapkan.

Baca juga: Suriah Akui Militan Tewas Pada Oktober 2022 Sebagai Pimpinan Kelompok ISIS

Sebanyak 547 sertifikat kematian, termasuk untuk 15 anak-anak dan 19 wanita.

Beberapa dari 80 sertifikat yang ditinjau oleh Reuters pada Selasa (20/12/20220 mencantumkan tempat kematian sebagai rumah sakit militer atau pengadilan militer.

Yang lain tidak jelas tentang tempat kematiannya dengan "Damaskus" atau sebuah desa di pinggirannya.

Beberapa dibiarkan kosong.

Sertifikat yang ditinjau juga memiliki kesenjangan yang signifikan antara tanggal kematian dan saat dicatat dalam registri.

Sebagian besar menunjukkan jeda beberapa tahun dan satu menunjukkan penundaan 10 tahun.

Tak satu pun dari sertifikat yang ditinjau oleh Reuters mencantumkan penyebab kematian, tetapi itu kasus untuk semua 547 orang.

Baca juga: Arab Saudi dan China Upayakan Akhiri Perang Yaman, Konflik di Suriah, Krisis Lebanon dan Nuklir Iran

Kelompok hak asasi manusia Suriah mengatakan telah mencocokkan nama-nama yang muncul di sertifikat kematian dengan daftar orang-orang yang ditahan oleh otoritas Suriah.

Kelompok itu dapat menjangkau keluarga dari 23 orang yang meninggal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved