Kilas Balik Tsunami Aceh 2004

Gambaran Pilu Lebaran di Aceh Pasca Gempa dan Tsunami 2004, Diselimuti Trauma dan Diimpit Ekonomi

Dokumen Harian Serambi Indonesia di berbagai edisi pada bulan Januari 2005 telah menyimpan beberapa catatan bagaimana suasana lebaran yang berlangsung

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
(KOLASE SERAMBINEWS.COM/BEDU SAINI)
Seorang pria (kiri) khusyuk berdoa untuk puluhan ribu warga Nanggroe Aceh Darussalam yang meninggal akibat diterjang gelombang tsunami dalam arsip Berita harian Serambi Indonesia edisi Selasa 3 Januari 2005 dan Suasana Simpang Lima Banda Aceh saat diterjang tsunami pada Minggu 26 Desember 2004.(KOLASE SERAMBINEWS.COM/BEDU SAINI) 

Tak ada pilihan lain, lebaran Idul Adha 1425 yang kala itu jatuh pada 21 Januari 2005 harus dirayakan dengan rundungan duka dan linangan air mata kesedihan.

Belum lagi perekonomian yang kacau pasca gempa dan tsunami, membuat masyarakat semakin tak bergairah untuk sekedar menikmati nuansa lebaran, termasuk di wilayah Aceh yang tidak terdampak bencana.

Dokumen Harian Serambi Indonesia di berbagai edisi pada bulan Januari 2005 telah menyimpan beberapa catatan bagaimana suasana lebaran yang berlangsung pasca gempa dan tsunami di Aceh 2004.

Salah satunya ialah kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI) keenam, Susilo Bambang Yudhoyono ikut merayakan Hari Raya Idul Adha di Aceh, dengan melaksanakan shalat Ied di Masjid Raya Baiturrahman.

Berikut adalah beberapa catatan kondisi Aceh pasca tsunami ketika melangsungkan perayaan Hari Raya Idul Adha 1425 H, yang dirangkum Serambinews.com dari Harian Serambi Indonesia.

Permintaan hewan qurban turun drastis

Permintaan hewan qurban menjelang Idul Adha 1425 H menurun drastis dibanding tahun sebelumnya.

Di wilayah Kota Lhokseumawe misalnya, pada saat itu para pedagang mengaku tiap harinya hanya laku satu hingga dua ekor kambing.

Salah seorang pedagang kala itu sempat didatangi Wartawan Harian Serambi Indonesia.

Ia mengaku mengalami kemerosotan penjualan pasca gempa dan tsunami Aceh 2004.

Jika tahun sebelumnya dia bisa menjual hewan qurban sebanyak 150 ekor kambing dan 15 ekor kibas (biri-biri).

Namun menjelang lebaran Idul Adha pada 21 Januari 2005 lalu, yang laku hanya 15 ekor kambing dan 3 ekor kibas.

Baca juga: Sosok Delisa, Korban Selamat Tsunami Aceh yang Kehilangan Kaki, Begini Kabarnya Kini

Harga sembako melambung

Pasca tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, harga pangan di Aceh juga sempat mengalami kenaikan.

Kenaikan ini bahkan terus terjadi seiring waktu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved