Kupi Beungoh
Elektabilitas Tu Sop di Urutan Ke-3, Berpeluang Jadi Gubernur Aceh Jika Bisa Ambil Suara Mengambang
Tu Sop tidak terpengaruh dengan kegagalan dalam Pilkada Bireuen, dalam kapasitasnya sebagai ulama, beliau terus menerus hadir ke tengah-tengah rakyat.
Hal yang membuat nama Tu Sop menduduki posisi tokoh dengan elektablitas tertinggi ketiga agaknya karena beliau selalu hadir bersama ummat, walaupun beliau bukan politisi dan juga bukan pejabat yang diamanahkan untuk mengurus rakyat.
Tu Sop tidak terpengaruh dengan kegagalan dalam Pilkada Bireuen, dalam kapasitasnya sebagai ulama, beliau terus menerus hadir ke tengah-tengah rakyat Aceh.
Bukan saja intensitas ceramah dan pengajian Tu Sop yang sangat dominan dan meliputi berbagai wilayah di Aceh, tapi juga aksi-aksi sosial beliau melalui lembaga filantropi yang di”imami”nya, yaitu Barisan Muda Ummat (BMU) yang sudah banyak membangun rumah-rumah kaum dhuafa di Aceh.
Pembangunan rumah oleh BMU tersebut dilakukan dengan penggalangan dana dari jama’ah Tu Sop dan rakyat Aceh umumnya serta dikoordinir oleh Abiya Rauhul dan tim yang merupakan murid-murid Tu Sop.
Jadi dengan masuknya nama Tu Sop yang memiliki nama lengkap Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab membuat hasil survei ini menarik dibaca ulang.
Selain itu, terdapatnya 40 persen suara yang mengambang membuat persaingan dalam Pilkada Aceh di 2024 nanti akan menjadi lebih kompetitif.
Artinya semua bakal calon akan memiliki peluang memenangkan Pilgub Aceh jika berhasil meraih 40 persen suara mengambang tersebut. Tapi siapa yang akan bisa meraihnya ?
Dalam konteks ini, nama Tu Sop Jeunieb memiliki peluang besar untuk mendapatkan suara massa yang mengambang yang jumlahnya sangat besar tersebut.
Jika Tu Sop Jeunieb yang belum menyatakan diri akan maju saja namun elektablitasnya berada di urutan ketiga, agaknya peringkat ini akan naik dratis jika beliau sudah mulai mengirim sinyal akan bersedia maju.
Survei yang dilakukan e-Trust ini juga mengatakan bahwa 66 persen responden memilih seorang Gubernur karena kecerdasannya dan 7,55 persen karena seorang ulama.
Jika ini temuannya, maka Tu Sop akan memenuhi kedua aspek ini.
Pertama Tu Sop jelas seorang ulama, dan yang kedua, Tu Sop juga memiliki kecerdasan yang mumpuni. Hal ini bisa dilihat atau didengar saat beliau berbicara.
Dalam banyak forum, setelah Tu Sop berbicara maka banyak audiens akan terpengaruh dengan narasi Tu Sop.
Banyak tokoh yang memuji narasi Tu Sop. Bahkan, Fachry Aly pernah mengatakan bahwa jika Tu Sop ini berdomisili di Jakarta, maka Tu Sop akan menjadi seperti sosok Jusuf Kallah.
Hal ini diutarakan Fachry Aly sesuai beliau mendengar pemaparan Tu Sop.