Abrasi

Masjid di Aceh Tamiang Terancam Hanyut Akibat Abrasi, Pernah Dikunjungi Wali Nanggroe

Tanggul yang dibangun warga ini berupa pasir yang dimasukan ke karung. Tumpukan karung ini kemudian ditumpukan di celah tebing yang bersebelahan langs

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Masjid Al Hikmah terancam ambruk dan hanyut ke sungai akibat abrasi seluas delapan meter. Tanggul darurat yang dibuat warga belum sepenuhnya menjamin keselamatan bangunan. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Masjid Al Hikmah di Kampung Sukajadi, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang terancam hanyut akibat abrasi.

Warga secara sukarela bergotong-royong membangun tanggul darurat untuk mencegah gerusan air lebih meluas.

Tanggul yang dibangun warga ini berupa pasir yang dimasukan ke karung. Tumpukan karung ini kemudian ditumpukan di celah tebing yang bersebelahan langsung dengan masjid.

Untuk mencegah karung ini hanyut terseret arus sungai, warga memagarinya dengan batang kayu yang diikat dengan kawat.

“Kami lakukan secara swadaya, masyarakat patungan untuk membeli pasir dan kebutuhan lain untuk membuat tanggul ini,” kata Datok Penghulu Kampung Sukajadi, Zainal, Senin (2/1/2023).

Abrasi Dekat Jembatan Rangka Baja Blang Mane Bireuen Segera Ditangani

Zainal mengungkapkan abrasi ini terjadi saat banjir besar melanda perkampungannya pada November 2022. Sebelum banjir terjadi jarak masjid dengan bibir sungai lebih 10 meter.

“Kalau mengikuti pohon bambu itu berarti ada delapan meter daratan yang hilang,” jelas Zainal sembari menunjuk pepohonan bambu di tepi sungai.

Dia menambahkan untuk sementara aktivitas di masjid tetap normal. Jamaah tetap meramaikan masjid saat shalat fardhu.

Namun dia khawatir bila banjir besar kembali melanda akan mennimbulkan kerusakan yang lebih parah. Saat ini kata dia, pagar tembok masjid sudah retak karena pondasinya sudah tergerus banjir.

“Kemarin kami sudah diundang rapat di Bappeda, ada pihak Dinas Pengairan Aceh juga, kami usulkan sheet pile, kalau tidak cepat dikerjakan keburu hanyut masjid kami,” ungkapnya.

Sebelumnya Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar sempat meninjau masjid ini sembari menyerahkan bantuan untuk korban banjir pada 26 November 2022.

Kehadiran Wali Nanggroe ke kampung ini tak terlepas dengan kondisi Sukajadi yang menjadi langganan banjir.
Ketika itu, Wali Nanggroe sempat menyimpulkan banjir ini disebabkan pendangkalan muara.

Dia pun menyarankan Pemerintah Aceh membeli kapal keruk agar krisis banjir bisa segera teratasi.

“Masalah banjir ini yang pertama tentang cuaca, hujan deras. Tapi ada pemicu lain, misalnya pendangkalan muara,” kata Malik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved