Mihrab

Empat Pilar Mewujudkan Kejayaan Aceh dari Ulama hingga Doa Fakir Miskin

Islam sudah memberikan penjelasan tentang menuju kejayaan suatu negeri sehingga semestinya dapat menjadi pedoman untuk diyakini.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Teuku Zulkhairi 

“Akan datang suatu zaman kepada umatku dimana “mereka lari dari para ulama dan fuqaha, maka (ketika itu) Allah akan menurunkan tiga macam bencana kepada mereka: Pertama, dicabut kembali berkah dari usahanya. Kedua, dia kuasakan penguasa zalim atas mereka, ketiga, mereka meninggal dunia tanpa membawa iman.”

Pilar kedua, sebut Tgk Zulkhairi, yaitu keadilan pemimpin.

Ini adalah hal yang mutlak karena tanpa keadilan pemimpin maka negeri tersebut menjadi kacau, rakyat akan sibuk bertengkar karena pemimpinnya tidak bisa berbuat adil.

“Jadi ketika kita berbicara bahwa keadilan pemimpin itu adalah syarat untuk mewujudkan kejayaan umat Islam, maka disini kita harus sadar dengan berusaha keras memahami ciri-cirinya dan memilihnya sesuai dengan tuntunan Islam,” katanya.

Sebab, pemimpin yang adil akan hadir jika rakyatnya sudah sadar dan tidak dapat ditipu oleh misalnya politik pencitraan, politik uang dan sebagainya yang seringkali dipertontonkan pada tahun-tahun politik.

Kemudian pilar ketiga adalah kedermawanan orang-orang kaya. Tgk Zulkhairi mengatakan, jika semua orang-orang kaya di Aceh membantu orang-orang miskin di sekitar mereka, maka mungkin semuanya akan berkecukupan.

“Begitu juga, jika orang-orang kaya kita di Aceh mau berbuat lebih banyak untuk Islam, maka Islam akan berjaya. Jadi kita mesti memperbanyak orang-orang kaya yang berderma di Aceh, bukan sekedar kaya,” tegasnya,

Terakhir, pilar keempat yaitu do’a orang-orang fakir miskin. Ini maksudnya, kata Tgk Zulkhairi, bukan berarti orang miskin harus ada, tapi bahwa do’a-do’a orang miskin itu sangat dibutuhkan karena tingkat mustajabahnya apabila mereka senantiasa dekat dengan Allah Swt.

“Maknanya bahwa mereka boleh miskin secara harta duniawi, tapi tidak miskin agama dan tidak miskin pengharapannya kepada Allah. Jadi posisi orang miskin seperti itu akan sama mulianya seperti posisi ulama, pemimpin yang adil dan orang-orang kaya yang gemer berderma,” pungkasnya. (ar)

235 Korban Pelanggaran HAM di Aceh Terima Bansos, Siapa Saja Mereka?

Kasus Potongan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh Terungkap, Ternyata Milik Seorang Pria

BPMA dan Conrad Asia Energy Ltd Teken Perjanjian Kerja Sama Wilayah Kerja OSWA & ONWA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved