Berita Jakarta
Pengakuan Lembaga Asing tentang Rohingya, Ditolak India, Diabaikan Malaysia, Digiring ke Aceh
Pihak asing sengaja mengirim kapal pengungsi Rohingya ke Aceh untuk kemudian diselundupkan ke Malaysia, menjadi berita utama di banyak media
Aparat setempat mengatakan, tidak tahu pasti tujuan mereka tetapi menduga kuat mereka menuju ke Malaysia.
Menurut Chris, ini menunjukkan perlunya respons regional.
Indonesia tidak bisa menjadi satu-satunya negara yang menyelamatkan kapal Rohingya.
“Ini perlu dilakukan dengan berkoordinasi dengan kawasan.
Dan itu satu-satunya jalan menurut saya,” ujarnya.
Baca juga: KMS Desak Pemerintah RI Maksimalkan Penanganan 600 Rohingya Terdampar di Aceh
Chris menjelaskan Indonesia bukan satu-satunya negara yang menjadi unwilling transit bagi pengungsi Rohingya.
Thailand juga mengalami masalah yang sama karena sebagian pengungsi Rohingya menyeberang dari Myanmar ke Thailand, sebelum lanjut ke Malaysia.
Selain itu, aparat penegak hukum perlu melakukan penangkapan pada orang-orang yang terlibat dalam penyelundupan imigran Rohingya, seperti yang dilakukan Polda Aceh pada 2020.
Tetapi masalahnya, kata Chris, hampir belum pernah ada penyelundup yang ditangkap di Malaysia atau Bangladesh.
Ia menduga kuat otoritas Bangladesh tidak peduli dengan persoalan ini.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa penanganan masalah pengungsi tidak bisa diselesaikan dengan apa yang terjadi di lapangan.
Namun kuncinya harus diselesaikan dari tempat permasalahan, apakah itu di wilayah Rakhine atau di Bangladesh.
Dalam konteks yang lebih besar, menurut Faizasyah, menghentikan konflik yang terjadi di wilayah Rakhine bisa membantu mengatasi masalah pengungsi Rohingya ini.
“Itu belum bisa kita lakukan di saat sekarang tanpa kooperasi atau kerja sama antara pemerintah Myanmar dengan pihak-pihak yang berkonflik,” kata Faizasyah.
Dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Senin (9/1/2023), Presiden Joko Widodo tidak membahas tentang pengungsi Rohingya tapi menekankan pentingnya pelaksanaan Lima Poin Konsensus dalam menyelesaikan konflik di Myanmar.
Tok! DPT Kongres PWI 2025 Disepakati 87 Suara, Per Provinsi 5 Peninjau |
![]() |
---|
Keren! Panpel Siapkan Live Streaming Youtube untuk Kongres Persatuan PWI 2025 |
![]() |
---|
Perangko Bergambar Mr Teuku Moehammad Hasan Diluncurkan, Masuk Seri Para Pendiri Bangsa |
![]() |
---|
Prabowo Beri Hadiah Kemerdekaan, Tetapkan 18 Agustus 2025 Jadi Hari Libur |
![]() |
---|
Menteri Imipas Sebut Hampir 1.000 Warga Binaan Dipindahkan ke Nusakambangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.