Breaking News

Berita Jakarta

Pengakuan Lembaga Asing tentang Rohingya, Ditolak India, Diabaikan Malaysia, Digiring ke Aceh

Pihak asing sengaja mengirim kapal pengungsi Rohingya ke Aceh untuk kemudian diselundupkan ke Malaysia, menjadi berita utama di banyak media

Editor: bakri
SERAMBI/HENDRI
Pengungsi Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kuala Gigieng pada 8 Januari 2023, tersenyum saat di foto di UPTD Dinas Sosial Aceh Rumoh Seujahtera Beujroh Meukaya Ladong, Aceh Besar, Selasa (10/1/2023). 

Aparat setempat mengatakan, tidak tahu pasti tujuan mereka tetapi menduga kuat mereka menuju ke Malaysia.

Menurut Chris, ini menunjukkan perlunya respons regional.

Indonesia tidak bisa menjadi satu-satunya negara yang menyelamatkan kapal Rohingya.

“Ini perlu dilakukan dengan berkoordinasi dengan kawasan.

Dan itu satu-satunya jalan menurut saya,” ujarnya.

Baca juga: KMS Desak Pemerintah RI Maksimalkan Penanganan 600 Rohingya Terdampar di Aceh

Chris menjelaskan Indonesia bukan satu-satunya negara yang menjadi unwilling transit bagi pengungsi Rohingya.

Thailand juga mengalami masalah yang sama karena sebagian pengungsi Rohingya menyeberang dari Myanmar ke Thailand, sebelum lanjut ke Malaysia.

Selain itu, aparat penegak hukum perlu melakukan penangkapan pada orang-orang yang terlibat dalam penyelundupan imigran Rohingya, seperti yang dilakukan Polda Aceh pada 2020.

Tetapi masalahnya, kata Chris, hampir belum pernah ada penyelundup yang ditangkap di Malaysia atau Bangladesh.

Ia menduga kuat otoritas Bangladesh tidak peduli dengan persoalan ini.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa penanganan masalah pengungsi tidak bisa diselesaikan dengan apa yang terjadi di lapangan.

Namun kuncinya harus diselesaikan dari tempat permasalahan, apakah itu di wilayah Rakhine atau di Bangladesh.

Dalam konteks yang lebih besar, menurut Faizasyah, menghentikan konflik yang terjadi di wilayah Rakhine bisa membantu mengatasi masalah pengungsi Rohingya ini.

“Itu belum bisa kita lakukan di saat sekarang tanpa kooperasi atau kerja sama antara pemerintah Myanmar dengan pihak-pihak yang berkonflik,” kata Faizasyah.

Dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Senin (9/1/2023), Presiden Joko Widodo tidak membahas tentang pengungsi Rohingya tapi menekankan pentingnya pelaksanaan Lima Poin Konsensus dalam menyelesaikan konflik di Myanmar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved