Internasional

Iran Sudah Dikenal Sebagai Algojo Top Dunia, Setiap Pelaku Kejahatan Langsung Dieksekusi Tanpa Ampun

Pemerintah Iran sudah dikenal sebagai Algojo top dunia dengan mengeksekusi pelaku kejahatan tanpa ampun, termasuk pengkhianatan terhadap negara.

Editor: M Nur Pakar
Tribunnews.com/Ynaija
Ilustrasi hukuman mati di tiang gantungan 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran sudah dikenal sebagai Algojo top dunia dengan mengeksekusi pelaku kejahatan tanpa ampun, termasuk pengkhianatan terhadap negara.

Namun, tidak segera jelas kapan terakhir kali pejabat tinggi pertahanan mantan atau saat ini dieksekusi dengan tuduhan pengkhiatanan kepada negara.

Pada tahun 1984, Iran mengeksekusi Kepala Angkatan Laut, Laksamana Baharam Afzali bersama dengan sembilan orang militer lainnya atas tuduhan mata-mata Uni Soviet.

Pemerintah Iran selama berbulan-bulan mencoba menuduh tanpa memberikan bukti, negara-negara asing telah mengobarkan kerusuhan sejak kematian Mahsa Amini pada September 2022.

Para demonstran mengatakan mereka marah atas hancurnya pereekonomian, polisi yang kejam, dan kekuatan ulama Islam yang mengakar di negara itu.

Selama beberapa tahun, Iran telah terkunci dalam perang bayangan dengan Amerika Serikat dan Israel.

Ditandai dengan serangan rahasia terhadap program nuklirnya yang disengketakan.

Baca juga: Lagi, Tiga Demonstran Iran Menunggu Dihukum Gantung, Total 17 Orang Sudah Divonis Mati

Pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran pada 2020, yang dituduhkan Iran kepada Israel, mengindikasikan dinas intelijen asing membuat terobosan besar.

Iran menyebutkan ilmuwan itu dalam membahas kasus Akbari, meskipun tidak jelas informasi terkini, jika ada, tentang dia.

Alireza Akbari sebelumnya memimpin pelaksanaan gencatan senjata tahun 1988 antara Iran dan Irak setelah perang delapan tahun yang menghancurkan, bekerjasama dengan pengamat PBB.

Dia menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan di bawah Shamkhani selama pemerintahan reformis Presiden Mohammad Khatami.

Kemungkinan besar membuat identitasnya semakin mencurigakan bagi garis keras dalam teokrasi Iran.

Hari ini, Shamkhani sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, badan keamanan tertinggi negara itu, yang diawasi oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Baca juga: Iran Gantung Dua Pria, Dituduh Membunuh Sukarelawan Paramiliter Dalam Demonstrasi Nasional

Pesan audio Akbari yang ditayangkan oleh BBC Persia termasuk dia dituduh mendapatkan informasi rahasia dari Shamkhani dengan imbalan sebotol parfum dan kemeja.

Namun, tampaknya Shamkhani tetap dalam perannya.

Protes anti-pemerintah yang kini mengguncang Iran adalah salah satu tantangan terbesar bagi Republik Islam itu sejak revolusi 1979.

Sedikitnya 522 demonstran telah tewas dan 19.400 orang telah ditangkap, menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, sebuah kelompok yang memantau kerusuhan tersebut.

Otoritas Iran belum memberikan angka resmi tentang kematian atau penangkapan.

Iran telah mengeksekusi empat orang setelah menghukum mereka atas tuduhan terkait dengan protes, termasuk serangan terhadap pasukan keamanan.(*)

Baca juga: Dua Remaja Iran Dijatuhi Hukuman Gantung, Salah Satunya Menjadi Termuda Dihukum Mati

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved