Kisah Yeni, TKW yang Lolos Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Korban Pilih Kabur ke Luar Negeri

Hengki menerangkan, Yeni mengaku hendak dibunuh karena mengetahui tindak kriminal para tersangka yang melakukan pembunuhan berantai di Cianjur.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI
Dua jenazah yang ditemukan di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur diduga mantan istri dan mertua Wowon, terduga pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi. 

Selain makam Halimah, Polda Metro Jaya juga merencanakan pembongkaran makam korban di Garut demi kepentingan penyelidikan.

Baca juga: Pernikahan Wowon Pembunuh Berantai dengan Istri Keempat, Iis Ungkap Sosok sang Suami, Punya 2 Anak

Wowon cs Raup Rp1 M dari Penipuan Pesugihan, Korban Ada TKW

 Fakta baru terungkap, pembunuh berantai atau serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat, ternyata meraup uang senilai lebih dari Rp1 miliar dari para korban. Uang tersebut didapat Wowon dan rekan-rekannya lewat aksi penipuan praktik pesugihan.

Korbannya adalah sejumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tergiur mendapatkan keuntungan dan kekayaan yang instan dari praktik pesugihan yang dilakukan Wowon cs. 

Wowon Wirawan dan dua rekannya, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin, mendapatkan keuntungan miliaran rupiah.  

Hal ini diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Jumat (20/1/2023) soal pengungkapan kasus pembunuhan berantai terebut.

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp1 miliar," kata Kombes Hengki.

 
Uang tersebut, kata Kombes Hengky, dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin yang kini jadi salah satu tersangka.

Kombes Hengky juga menyebut, pihaknya masih terus mendalami soal dugaan korban dari serial killer atau pembunuhan berantai ini, termasuk adanya korban-korban lainnya dari Wowon cs.

Termasuk, ungkap dia, soal proses penghimpunan uang dalam laku penipuan disertai pembunuhan berantai yang hingga kini disebut berjumlah 9 orang meninggal dunia. 

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi," jelasnya. 

"Sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalami motif," sambung Direskrimum. 

 
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan soal aliran uang sampai miliaran yang didapat Wowon cs tersebut rutin dikirimkan tiap bulan ke rekening Dede. 

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Kartu ATM untuk menampung uang yang dihimpun dari para TKW itu dipegang tersangka Wowon.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved