Wowon Pembunuh Berantai di Cianjur, Diduga Bunuh Halimah Istrinya, Anak Diracun, Tubuh Korban Aneh

SERAMBINEWS.COM, BANDUNG BARAT - Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs sangat mengerikan.

Bukan hanya menghabisi korbannya secara kejam. 

Tapi Wowon diduga juga menghabisi istrinya bernama Halimah.

Bahkan anak Halimah juga menjadi salah satu korban pembunuh berantai dengan cara diracun.

Baca juga: Tiga Pembunuh Berantai Sudah Habisi 9 Orang, 3 Tewas di Bekasi, Bunuh 6 Korban di Cianjur dan Garut

Sedangkan dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat ini.

Korban pertama diduga bermula dari Siti yang tak lain merupakan tenaga kerja wanita (TKW).

Hingga kini sudah 9 orang menjadi korban pembunuh berantai itu.

Makanya kematian salah satu istri Wowon, Halimah secara tak wajar juga dicurigai oleh keluarga sebagai korban pembunuh berantai.

Baca juga: Pembunuh Berantai Wowon Erawan Punya 6 Istri, 3 Orang di Antaranya Dibunuh

Halimah warga Kampung Saar Mutiara, RT 3/7, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) turut jadi korban serial killer atau pembunuhan berantai Wowon cs di Bekasi dan Cianjur.

Seperti diketahui, Wowon bersama tersangka lain, yakni Solihin alias Duloh (53), dan Dede Solehudin membunuh sembilan orang di Bekasi dan Cianjur.

Dari total jumlah korban itu satu di antaranya Halimah yang merupakan istri Wowon.

Belakangan diketahui, Halimah meninggal dibunuh oleh Duloh setelah pelaku berdalih bahwa korban meninggal karena sakit.

Hingga akhirnya dikembalikan ke pihak keluarga dan dimakamkan di Kampung Saar Mutiara pada tahun 2016.

"Awalnya keluarga yang di Bandung (KBB) menerima telepon dari Cianjur bahwa Halimah kakak saya sakit," ujar Misbah (43) adik kandung Halimah saat ditemui di Kampung Saar Mutiara, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: Kisah Yeni, TKW yang Lolos Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Korban Pilih Kabur ke Luar Negeri

Setelah mendapat informasi tersebut, Misbah dan pihak keluarga yang lain datang ke Cianjur untuk menjenguk Halimah yang saat itu kondisinya sudah memprihatinkan.