Berita Aceh Barat Daya

10 Desa di Tiga Kecamatan di Abdya Tergenang Banjir

Kondisi secara umum wilayah Abdya masih aman dan terkendali. Banjir luapan yang terjadi sudah berangsur surut. Walaupun masih ada genangan

Penulis: Taufik Zass | Editor: Muhammad Hadi
Foto Dok Relawan Tagana Abdya
Banjir luapan merendam beberapa desa dalam tiga kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya, Senin (23/01/2023). 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sejak Senin (23/01/120213) pagi telah menyebabkan terjadinya banjir luapan di 10 Desa di tiga kecamatan dalam kabupaten dimaksud. 

Adapun 10 Desa dalam tiga kecamatan yang tergenang banjir luapan tersebut yakni, Desa Drien Jalo, Desa Padang Kawa dan Gampong Masjid di Kecamatan Tangan tangan.

Selanjutnya Desa Ujung Tanah, Desa Cinta Makmur, Desa Alue Dama dan Desa Tangan Tangan Cut di Kecamatan Setia. 

Sementara banjir di Kecamatan Manggeng terjadi di Desa Sienelop, Desa Sejahtera dan Desa Padang.

Data tersebut diperoleh Serambinews.com dalam Group WhatApp Tagana Abdya sebagaimana di sampaikan Ketua Tagana Abdya, Yasri Gusman. 

Baca juga: Pria Asal Abdya Ditemukan Meninggal di Warkop di Ulee Kareng Banda Aceh

"Kondisi secara umum wilayah Abdya masih aman dan terkendali. Banjir luapan yang terjadi sudah berangsur surut. Walaupun masih ada genangan yang terjadi di beberapa desa.

Saat ini kita masih mendata jumlah desa yang terdampak banjir luapan," ungkap Yasri Gusman.

Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah, S.Pd, MM., didampingi Kepala BPBK, Armayadi, dan Kepala Dinas PUPR, Alfian Liswandar, meninjau langsung lokasi banjir di badan jalan depan Masjid Agung Baitul Ghafur, Gampong Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Senin (23/1/2023).

"Siang tadi saya dapat kiriman video kondisi badan jalan di depan Masjid Agung Abdya yang tergenang air hampir selutut orang dewasa," ujar Darmansah.

Mendapat informasi itu, Darmansah langsung gerak cepat. Saat itu ia mengintruksikan Adc untuk menghubungi dinas terkait agar sama-sama meninjau ke lokasi tersebut.

"Tadi saya bersama dengan keuchik yang kebetulan sedang berada di lokasi langsung meninjau kondisi genangan air untuk mencari solusi cepat agar air bisa surut sehingga ketinggian genangan dapat berkurang," kata Darmansah.

Baca juga: Pj Bupati Abdya Tinjau Lokasi Banjir di Depan Masjid Agung

Saat itu, ia meminta keuchik agar mengajak masyarakat bergotong royong bersama serta turut dibantu dinas terkait membersihkan saluran pembuangan agar aliran air lebih lancar.

"Alhamdulillah setelah kurang lebih dua jam proses pembersihan, aliran air kembali lancar sehingga mengurangi ketinggian genangan air," ucapnya.

Darmansah menyebutkan, ia bersama dinas terkait turut mendiskusikan solusi penanganan jalan tersebut.

Sebab jalan yang menghubungkan Kecamatan Jeumpa-Blangpidie ini di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi. 

"Untuk itu Pemkab Abdya telah mengusulkan lanjutan peningkatan jalan tersebut ke Pemerintah Provinsi Aceh dengan dukungan Pimpinan DPR Aceh Bapak Safaruddin.

Alhamdulillah informasi yang kami terima tahun ini akan dilanjutkan kembali pembangunan jalan tersebut, semoga menjadi solusi jangka panjang penanganan genangan air di wilayah ini," ujar Darmansah.

Ia mengajak seluruh masyarakat Abdya untuk menggalakkan gotong royong dilingkungan masing-masing agar terhindar dari musibah banjir.

Baca juga: Komisi I DPRA Buka Pendaftaran Pansel Anggota KIP Aceh, Ini Syarat Pelamar 

Hingga berita ini diturunkan cuaca di sebagian besar Kabupaten Aceh Selatan masih terlihat mendung dan gerimis, jika hujan berlanjut di khawatirkan akan terjadi banjir genangan di beberapa desa rawan banjir.

Informasi yang diterima Serambi, selain merendam pemukiman warga di wilayah tersebut, puluhan hektare lahan sawah yang sedang memasuki olah tanah kedua ikut terendam banjir luapan.

"Gampong kami ini sudah menjadi langganan banjir. Bukan hanya rumah, area persawahan petani ikut terendam.

Padahal kami sudah mendekati masa tanam, akibat banjir pematang sawah banyak yang putus," kata Adi, warga Tangan Tangan. 

Disebutkannya, luapan sungai Krueng Tangan-Tangan bahkan juga merusak tebing hingga tanaman perkebunan warga di sekitar aliran sungai.

"Terkadang air mulai surut antara tiga hingga lima jam. Ketinggian air rata-rata hingga pinggang orang dewasa," jelasnya.(*) 

Baca juga: Jepang Siapkan Dana Rp 4.964 Triliun Untuk Perkuat Militer, Kishida Sebut Keamanan Dunia Makin Parah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved