Peristiwa

Karena Tak Suka, Ibu Tiri Siksa Anak Suami Hingga Tewas, Kepala Dibenturkan Hingga Lehernya Patah

penyebab kematian korban adalah akibat adanya kekerasan benda tumpul di daerah leher yang menimbulkan patah tulang segmen leher.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
indiatvnews.com
Ilustrasi korban tewas akibat penganiayaan. 

Aksi penganiayaan

Lebih lanjut Andrian menjelaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, diketahui bahwa pelaku kerap melakukan kekerasan fisik dan juga psikis terhadap korban.

Pada 31 Desember 2022 lalu, sekitar pukul 18.00 WIB, pelaku melakukan penganiayaan dengan cara membenturkan kepala korban ke tanah hingga lehernya patah.

"Sejak dibenturkan ke tanah oleh pelaku, kepala korban tidak dapat lagi tegak lurus dan menjadi miring ke kanan," kata Andrian.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, juga menerangkan bahwa korban sering terdengar menangis akibat dianiaya ibu tirinya itu.

Akibat penganiayaan itu, korban meninggal dunia pada Rabu (11/1/2023), sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Motif Wanita ASN di Sumut Bakar Ibu Tiri usai Shalat Subuh, Pelaku Kesal Dihalangi saat Akhiri Hidup

Motif penganiayaan

Andrian mengungkapkan bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan karena tidak suka dengan korban.

"Pengakuan pelaku karena korban tidak mau disuruh-suruh. Tapi, pelaku ini memang tidak suka sama korban. Sudah benci dari awal sepertinya," ungkap dia.

Sejak tinggal bersama ibu tirinya, korban sering mendapat kekerasan.

Mirisnya, ayah kandungnya yang mengetahui anaknya disiksa ibu tiri malah tidak berupaya melarang.

"Bapak kandungnya mengetahui kejadian itu. Tapi, ya tidak ada upaya melarang," sebut Andrian.

Andrian mengatakan, pelaku menganiaya korban dengan menggunakan tangan maupun kaki.

Berdasarkan hasil otopsi, sebut dia, ditemukan adanya gangguan pernapasan akibat leher korban diinjak oleh pelaku.

Baca juga: Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs Bertambah, Ujang Diracuni untuk Jadi Tumbal Buang Sial

"Pengakuan pelaku leher korban diinjak. Jadi, saluran napasnya korban terganggu yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata Andrian.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved