Berita Banda Aceh

Pj Gubernur Prihatin Banjir Terus Berulang, Pidie Tetapkan Tanggap Darurat

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, prihatin dengan kondisi masyarakat jika banjir terus berulang

Editor: bakri
FOTO BIRO ADPIM SETDA ACEH
Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mendengarkan keluhan warga yang terdampak banjir di Gampong Pante Beureune, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Selasa (24/1/2023). 

BANDA ACEH - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, prihatin dengan kondisi masyarakat jika banjir terus berulang.

Hal itu mengingat dampak yang ditimbulkannya cukup luas, menyerang hampir semua sektor.

Achmad Marzuki mengatakan, penanggulangan bencana adalah tanggung jawab semua pihak.

Karena itu, dalam setiap upaya penanggulangan bencana harus menghilangkan sekat-sekat kewenangan.

“Hapus sekat-sekat kewenangan.

Tangani imbas bencananya dan segera lakukan langkah konkret agar banjir tidak berulang di kemudian hari.

Kasihan masyarakat kita jika banjir terus berulang,” kata Pj Gubernur saat meninjau lokasi terdampak banjir di Gampong Kandang, Kecamatan Samalanga, Bireuen, Selasa (24/1/2023).

Achmad Marzuki juga mengingatkan agar semua pihak tidak abai atas bencana yang terjadi, karena imbas yang ditimbulkan menyasar banyak sektor.

“Tidak boleh abai, aparatur di semua tingkatan harus berkoordinasi intens dan melakukan langkah-langkah konkret untuk penanganan dan penanggulangan banjir,” pesannya.

Selain itu sosialisasi kepada masyarakat juga harus terus dilakukan agar tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai serta tidak membuang sampah ke sungai.

Baca juga: Perjalanan Menegangkan Menembus Banjir

Baca juga: Pemkab Aceh Timur Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir

“Kasihan masyarakat kita jika banjir ini terus berulang.

Sektor ekonomi pasti terhambat.

Kebun dan sawah tentu akan terendam dan masyarakat tentu merugi.

Selain itu, kesehatan masyarakat terutama kelompok masyarakat rentan seperti anak-anak dan manula tentu akan mudah terserang penyakit,” imbuhnya.

Saat tiba di lokasi banjir kemarin, Pj Gubernur disambut Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, sejumlah Anggota DPRA, antara lain dr Purnama Setia Budi, Samsul Bahri, Falevi Kirani, Ihsanuddin MZ, serta unsur Forkopimda Bireuen.

Dari Kabupaten Bireuen, Pj Gubernur bersama rombongan selanjutnya bertolak ke Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) untuk meninjau lokasi terimbas banjir di Gampong Pante Beureune, Kecamatan Meurah Dua.

Tak hanya membahas terkait upaya pencegahan dan penanganan pascabanjir, Marzuki juga membahas tentang vaksinasi polio dan sejumlah hal lainnya.

Di Pidie Jaya, Pj Gubernur disambut oleh Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas, dan Wakil Bupati Said Mulyadi, Wakil Ketua DPRA, dan sejumlah anggota DPRA.

Bertahan di Tenda

Kondisi terkini, banjir di sejumlah daerah memang sudah mulai surut.

Meski demikian, masih banyak warga yang memilih bertahan di pengungsian, khawatir karena selain air yang masih tinggi, juga karena cuaca yang mendung.

Baca juga: Antar Bantuan, Polres Aceh Utara juga Adakan Pengobatan Gratis untuk Korban Banjir 

Salah satunya terlihat di Kecamatan Gandapura, Bireuen, dimana ada ribuan warga yang memilih bertahan di tenda.

Amatan Serambi sore kemarin, suasana tenda di Pustu Cot Tufah, Gandapura, masih ramai dipadati warga.

“Sebagian warga memang ada yang sudah kembali ke rumah melihat ternak.

Genangan air masih tinggi dan juga cuaca masih mendung,” kata seorang warga Cot Tufah.

Sementara warga di wilayah barat Bireuen, sebagaimana diutarakan Kepala Dinas Sosial Bireuen, Bob Mizwar SSTP Msi, umumnya sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

“Informasi dari relawan dan tim lapangan, pengungsi dampak banjir di wilayah barat Bireuen umumnya sudah kembali ke rumah,” ujarnya.

Demikian juga di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, dimana ada ribuan warga yang memilih bertahan di pengungsian, yang tersebar di empat titik, karena rumah mereka masih terendam banjir.

Sementara warga di Desa Hagu Kecamatan Samudera sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing.

“Lhoksukon tidak ada pengungsi.

Air yang masih merendam rumah sekarang sekitar ketinggian 30 sampai 60 sentimeter,” kata Kepala BPBD Aceh Utara melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan, Mulyadi.

Tanggap darurat

Pemkab Pidie resmi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana, yang tertuang dalam Keputusan Bupati Pidie Nomor: 360/34/KEP.40/2023 tentang Status Keadaan Darurat Bencana dalam Wilayah Kabupaten Pidie.

Baca juga: Ribuan Korban Banjir di Aceh Utara Masih Mengungsi

Surat keputusan itu ditandantangani Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto.

Kalak Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Pidie, Muhammad Rabiul MT, kepada Serambi, Selasa (24/1/2023) mengatakan, indikator Pidie ditetapkan berstatus tanggap darurat bencana lantaran adanya kejadian banjir di 21 kecamatan, adanya pengungsi di sejumlah titik, serta kerusakan infrasruktur terjadi secara masif dan luas.

" Penetapan status bencana selama 14 hari, yang dihitung mulai Senin (23/1/2023).

Masa tanggap darurat itu nantinya bisa diperpanjang," kata Rabiul.

Ia juga menyebutkan, selama tanggap darurat, BPBD Pidie akan melakukan pembenahan saluran pertanian menggunakan alat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie dan menggandeng BUMN PT Adhi Karya yang membantu BBM untuk alat berat.

" Ya, untuk sementara kita dibantu penuh PT Adhi Karya.

Setelah itu nantinya kita menggunakan dana tanggap darurat sendiri," pungkasnya. (jal/yus/jaf/mad/naz)

Baca juga: Banjir Aceh Tamiang Surut, Ribuan Orang Masih Bertahan di Pengungsian, Ini Data Lengkap Korbannya

Baca juga: Yayasan Baitul Mal PLN UID Aceh Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bireuen

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved