Berita Bireuen

Jembatan Uteun Bunta Bireuen Putus, Perangkat Desa Buka Jalan Alternatif

Jembatan antara Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kota Juang Bireuen, putus total sekitar pukul 07.00 WIB Senin (23/01/2023

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Jembatan antara Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kota Juang Bireuen, putus total sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (23/01/2023) 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Jembatan antara Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kota Juang Bireuen, putus total sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (23/01/2023).

Jembatan putus dihantam derasnya air di bawah jembatan tersebut.

Seperti diketahui, Jembatan permanen ini dibangun tahun 1982 lalu

Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kecamatan Peusangan dan Kota Juang Bireuen.

Setiap hari menjadi sarana utama bagi ratusan warga terutama pedagang kecil dari desa ke Kota Juang
maupun ke Peusangan.

Baca juga: Wali Nanggroe Aceh Kunjungi PT Pembangunan Aceh, Bahas Pengembangan Ekonomi

Sejak jembatan Camat Kota Juang dan Camat Peusangan serta Ketua DPRK Bireuen, mengharapkan dibukanya jalan alternatif agar warga terutama pengendara roda dua tetap bisa melintas.

Maka warga atas bantuan berbagai pihak membuka jalan alternatiif bagi pengendara roda dua.

Amatan Serambinews.com, Minggu (29/01/2023), perangkat desa bersama warga membuka jalan alternatif sebelah selatan jembatan tersebut.

Perangkat desa dan warga Uteun Bunta, Peusangan
Bireuen, Minggu (29/01/2023) sedang menimbun areal kosong menjadi jalan alternatif setelah jembatan putus total beberapa hari lalu dampak dari banjir besar.
Perangkat desa dan warga Uteun Bunta, Peusangan Bireuen, Minggu (29/01/2023) sedang menimbun areal kosong menjadi jalan alternatif setelah jembatan putus total beberapa hari lalu dampak dari banjir besar. (SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS)

Jalan alternatif hanya bisa lewat sepeda motor melalui halaman rumah warga dan jalan kecil di atas bendungan irigasi desa setempat.

Anwar Yusuf, kepala Desa Uteun Bunta, Peusangan kepada Serambinews.com yang sedang membantu menurunkan tanah timbunan di ruas jalan tersebut mengatakan, pembukaan jalan alternatif atas saran camat dan juga kesepakatan warga desa tujuannya agar warga tetap bisa melintas.

Baca juga: Jalan Kaki Hampir Satu Jam ke Sekolah, BFLF Hadiahkan Sepeda Gratis kepada Siswi Kurang Mampu

“Kalau sepeda motor bisa lewat jalan alternatif, sedangkan kendaraan roda empat tidak bisa sama sekali karena jalan kecil dan juga bendungan irigasi,” ujarnya.

Biaya pembukaan jalan alternatif sepanjang 300 meter lebih merupakan swadaya masyarakat, sumbangan ketua DPRK Bireuen dan juga dari para pelintas.

Warga setempat mengharapkan dinas terkait untuk segera membangun jembatan permanen lainnya agar akses warga ke berbagai kecamatan tetap lancar dan kendaraan roda empat bisa melintas.

Baca juga: Kapolres Bireuen Wujudkan Harapan Warga, Mobil SIM Keliling Masuk Makmur

“Kalau sekarang hanya sepeda motor bisa melintas, kendaraan roda empat tidak bisa sama sekali sejak jembatan putus,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved