Gempa Turkey

UPDATE Korban Gempa di Turki dan Suriah: 1.200 Meninggal, Ribuan Terluka, Warga Mengungsi ke Masjid

Pihak berwenang tidak dapat memprediksi seberapa tinggi jumlah korban yang mungkin meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan masih berlanjut

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
ABDULAZIZ KETAZ/AFP
Pegutas penyelamat membawa seorang anak yang diselamatkan dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah usai gempa 7,8 SR yang terjadi pada 6 Februari 2023 pagi dinihari waktu setempat. 

UPDATE Korban Gempa di Turki dan Suriah: 1.200 Meninggal, Ribuan Terluka, Warga Mengungsi ke Masjid

SERAMBINEWS.COM, ANKARA – Korban meninggal akibat gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) terus bertambah.

Laporan terkini menyebutkan, korban meninggal - gabungan di Turki dan Suriah - dari gempa berkekuatan 7,8 SR telah bertambah menjadi lebih dari 1.200, menurut angka dari pihak berwenang.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa 912 orang meninggal di Turki, dengan 5.383 terluka. 

Dia mengatakan pihak berwenang tidak dapat memprediksi seberapa tinggi jumlah korban yang mungkin meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan masih berlanjut, lapor Reuters. 

Erdogan menyebutkan, 2.818 bangunan telah runtuh karena gempa dahsyat tersebut.

Dia mengatakan sejauh ini 45 negara telah menawarkan bantuan.

Warga mencari korban di tengah puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di desa Azmarin, dekat perbatasan Turki di utara provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah, pada 6 Februari 2023. - Setidaknya 100 dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di negara-negara tetangga.
Warga mencari korban di tengah puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di desa Azmarin, dekat perbatasan Turki di utara provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah, pada 6 Februari 2023. - Setidaknya 100 dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di negara-negara tetangga. (OMAR HAJ KADOUR / AFP)

Baca juga: SITUASI Terkini di Turki dan Suriah Usai Gempa Dahsyat 7,8 SR, Korban Meninggal Dilaporkan 641 Jiwa

Erdogan juga mengatakan, gempa yang melanda pada dini hari adalah bencana terbesar di negara itu sejak 1939.

Gempa bumi Erzincan tahun 1939 yang dirujuk Erdogan diyakini telah menewaskan 33.000 orang. 

Gempa İzmit berkekuatan 7,6 pada tahun 1999 diperkirakan telah menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Sementara itu, kantor berita negara Suriah melaporkan lebih dari 320 orang meninggal di negara itu, dengan lebih dari 1.000 terluka. 

Layanan penyelamatan White Helmets juga melaporkan bahwa 147 orang telah meninggal dan lebih dari 340 orang terluka di Suriah di wilayah operasinya, yang tidak mungkin dimasukkan dalam angka resmi negara.

Ratusan orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan. 

Pusat gempa berada di dekat kota Gaziantep di Turki, dan dirasakan hingga ke Siprus.

Sementara itu, bangunan dilaporkan ambruk di sepanjang lintas batas yang membentang dari kota Suriah Aleppo dan Hama ke Diyarbakir Turki, lebih dari 330 km (200 mil) ke timur laut.

Hampir 900 bangunan hancur di provinsi Gaziantep dan Kahramanmaras Turki, kata wakil presiden Turki Fuat Otkay. 

Sebuah rumah sakit ambruk di kota pesisir Mediterania Iskanderoun, tetapi belum ada laporan korban meninggal.

“Pada saat yang sama, kami juga berjuang dengan kondisi cuaca yang sangat buruk,” kata Oktay kepada wartawan, yang saat ini Turki masih dalam cuaca dingin.

Di Turki, orang-orang yang berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Baca juga: Landasan Bandara Hatay di Turki Terbelah Jadi Dua usai Gempa 7,8 SR, Seluruh Penerbangan Dibatalkan

Hal itu menghambat upaya tim darurat yang berusaha menjangkau daerah yang terkena dampak. 

Associated Press melaporkan bahwa pihak berwenang mendesak warga untuk tidak turun ke jalan.

Sejumlah tempat ibadah seperti masjid di sekitar wilayah tersebut dibuka sebagai tempat pengungsian bagi orang-orang yang telah kehilangan tempat tinggal, di tengah suhu udara yang dingin.

Di Diyarbakir, ratusan petugas penyelamat dan warga sipil berjibaku menyelamatkan korban yang terjebak reruntuhan.

Para korban yang berhasil diselamatkan diikat ke tandu dan dengan hati-hati diserahkan ke petugas medis untuk dimasukkan ke dalam ambulans.

Di kota Adana, Turki, seorang warga mengatakan tiga bangunan di dekat rumahnya runtuh. 

"Saya tidak punya kekuatan lagi," terdengar seorang korban selamat berteriak dari bawah reruntuhan saat petugas penyelamat mencoba memanggilnya.

Di sisi perbatasan Suriah, gempa menghancurkan wilayah yang dikuasai oposisi yang dipenuhi sekitar 4 juta orang.

Banyak dari mereka tinggal di gedung-gedung yang sudah rusak akibat pengeboman di masa lalu. 

Ratusan keluarga masih terperangkap di bawah reruntuhan, kata organisasi darurat yang disebut White Helmets, dalam sebuah pernyataan. 

Fasilitas kesehatan dan rumah sakit yang tegang dengan cepat dipenuhi dengan yang terluka, kata petugas penyelamat.

Gempa Dahsyat 7,8 SR yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat, benar-benar merusak segala fasilitas yang ada.

Selain merusak bangunan, gempa juga mengakibatkan sebuah landasan pacu terbelah menjadi dua.

Laporan Daily Sabah, landasan pacu Bandara Hatay terbelah menjadi dua setelah gempa besar berkekuatan 7,8 Skala Richter melanda wailayah tenggara Turki.

Penerbangan segera dihentikan setelah gempa bumi merusak parah bandara.

Hasil monitoring Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat (01:17 GMT) pada kedalaman sekitar 17,9 kilometer.

Lalu gempa susulan berkekuatan 6,7 SR terjadi 15 menit kemudian.

Setidaknya ada 66 gempa susulan mengguncang Turki setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR yang mematikan yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa saat ini tim pencarian dan penyelamatan telah dikerahkan ke daerah yang dilanda gempa.

“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” katanya.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki bangunan yang rusak karena risikonya, kata Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu memperingatkan adanya gempa susulan.

“Fokus utama kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” katanya.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan dia telah memberi tahu pejabat Turki bahwa Amerika Serikat siap memberikan bantuan untuk membantu upaya penyelamatan gempa.

Dalam sebuah cuitan Twitter, Sullivan mengatakan AS sangat prihatin dengan gempa bumi yang merusak hari ini di Turki dan Suriah.

“Saya telah menghubungi pejabat Turki untuk menyampaikan bahwa kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan. Kami akan terus memantau situasi dengan berkoordinasi dengan (Pemerintah Turki),” kata Sullivan.

Beberapa bangunan runtuh di provinsi Malatya, Diyarbakir dan Malatya.

Petugas penyelamat dan penduduk mencari korban selamat di bawah puing-puing rumah mereka di beberapa kota, bekerja menggunakan alat seadanya untuk mengangkat bongkahan beton.

Tayangan televisi menunjukkan orang-orang yang panik di Turki berdiri di atas salju dengan piyama, menyaksikan penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak.

Di wilayah timur Turki, di Diyarbakır, mobil derek dan tim penyelamat mengevakuasi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan gedung apartemen. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

BACA BERITA SERAMBINEWS DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved