Kawasan Ekonomi Khusus

Ini Strategi Pemerintah dalam Mengembangkan KEK Arun Lhokseumawe

Untuk memastikan pembangunan KEK Arun Lhokseumawe dapat berjalan dengan optimal maka dibentuk konsorsium antar-BUMN.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Ditektur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, dan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh Ali Mulyagusdin, menandatangani Head of Agreement Penyertaan Modal di PT Patriot untuk pengembangan KEK Arun, Jumat (10/2/2023). 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Lintas BUMN dipastikan mendukung dan siap bekerjasama untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe menjadi Kawasan Energi Hijau.

Kerjasama lintas BUMN ini diwujudkan melalui penandatangan Head of Agreement Penyertaan Modal di PT Patriot selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun Lhokseumawe.

Dimana penandatangan Head of Agreement Penyertaan Modal di PT Patriot ini disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, di sela-sela acara peresmian pabrik NPK Chemical Aceh Utara, Lhokseumawe Provinsi Aceh, Jumatb(10/2/2023).

Sedangkan pihak yang mendatangani Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, dan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh Ali Mulyagusdin. 

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutannya di acara peresmian, menyatakan, KEK Arun Lhokseumawe dengan luas 2.600 Hektar akan fokus pada sektor energi, petrokimia, agro industri pendukung ketahanan pangan, logistik serta industri penghasil kertas kraft. Selain itu wilayah ini juga memiliki potensi di pengembangan industri perikanan dan industri pertanian dengan dukungan komoditas unggulan seperti sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, minyak atsiri dan lain-lain.

KEK Arun Lhokseumawe dengan lokasinya yang sangat strategis memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar perdagangan internasional khususnya ASEAN, sehingga membangun KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan industri hijau sangatlah penting. 

“Kita harapkan kawasan KEK Arun Lhokseumawe ini nanti menjadi kawasan industri hijau. Investor sudah akan mulai masuk kesini dan kita harapkan ini akan berpengaruh pada PDRB provinsi aceh. Perkiraan Kementerian BUMN bisa mempengaruhi 7 persen dari PDRB di Aceh,” ungkap Jokowi.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa saat ini pembangunan terus digalakan di Provinsi Aceh. Hal ini untuk memastikan Aceh menjadi salah satu sumber energi juga perbaikan pangan nasional.

“Di bawah dukungan Bapak Presiden kita terus membangun saat ini. Kita peduli bagaimana berinvestasi di Aceh ini menjadi sebuah keberlanjutan dalam perubahan yang memang mensejahterakan rakyat Aceh pada khususnya,” jelas Erick.

Lebih lanjut Erick menjelaskan bahwa untuk memastikan pembangunan KEK Arun Lhokseumawe dapat berjalan dengan optimal maka dibentuk konsorsium antar BUMN.

Tugas masing-masing BUMN antara lain Pertamina mengem­bangkan sektor energi (minyak dan gas) beserta fasilitas infrastruktur pendukung, PT Pupuk Iskandar Muda bersama PT Pupuk Indo­nesia Group mengem­­bangkan klaster industri Petrokimia yang ramah lingkungan. 

Sedangkan PT Pelindo I akan menangani pelabuhan dan logistik, dan PT Pembangunan Aceh mengembangkan agro industri pendukung keta­hanan pangan.

Pertamina nantinya akan menugaskan salah satu afiliasinya di Sub Holding Gas yaitu PT Perta Arun Gas (PAG) dalam penyertaan modal di KEK Arun Lhokseumawe.

PAG akan fokus pada penyediaan energi bersih untuk KEK Arun Lhokseumawe melalui fasilitas LNG Regasifikasi dan LNG Hub. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved