Cahaya Aceh
PKA Ke-8 Akan Berlangsung Agustus, MPU Ingatkan Beberapa Hal, Begini Tanggapan Kadisbudpar Aceh
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali, menyampaikan pesan khususnya kepada pihak penyelenggara PKA...
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali, menyampaikan pesan khususnya kepada pihak penyelenggara PKA.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Aceh, akan menggelar event akbar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Banda Aceh Agustus 2023.
Ribuan masyarakat baik lokal hingga mancanegara akan hadir dalam even empat tahunan kebudayaan Aceh itu.
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali, menyampaikan pesan khususnya kepada pihak penyelenggara PKA.
“Sebagai daerah yang melaksanakan pelaksanaan Syariat Islam, maka di empat tempat ini (4 titik lokasi even PKA), setiap pelaksanaan ibadah itu harus betul-betul kumandang azan itu ada dan mendorong orang untuk melaksanakan ibadah shalat,” harap Ketua MPU yang akrab disapa Abu Faisal itu.
Abu Faisal menyampaikan hal ini saat menerima audiensi Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, dan rombongan ke Kantor MPU Aceh, Jumat (10/2/2023).
Di samping sarana ibadah, Abu Faisal, juga berharap agar kebersihan juga menjadi perhatian bersama. Menurutnya dalam even PKA nantinya yang meninggalkan kesan kepada masyarakat luar Aceh, khususnya adalah nilai-nilai keacehan yang bersih dan Islami.
MPU Aceh akan mendukung penuh pelaksanaan PKA dan berharap akan membawa berkah kepada Aceh dengan hadirnya tamu dan wisatawan.
Baca juga: PKA akan Digelar Tahun Depan, Kadisbudpar Aceh Bahas dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek
"Kadang-kadang kalau melihat seni yang kita tampilkan mungkin di tempat mereka juga ada, tetapi bukan dalam konteks seni yang perlu kita pikirkan, tetapi konteks lain di luar itu.
Misal soal kebersihan. Bukan seninya yang akan orang berkesan, tapi yang berkesan adalah pada kebersihan yang harus kita pikirkan brsama-sama,” pintanya.
Untuk menjaga kebersihan itu, Abu Faisal menyarankan agar adanya pihak terkait maupun relawan-relawan yang mendukung Disbudpar Aceh selaku penyelenggara even akbar itu.
Lanjut Abu Faisal, harus adanya perhatian khusus dalam penampilan atraksi-atraksi kekerasan yang secara tidak langsung akan dilihat dan ditiru oleh anak-anak di bawah umur.
“Ada hal-hal yang hanjet tatampilkan dalam konteks di depan aneuk miet. Bak acara TV ditop ata nyan, seperti debus bak geutanyoe, nyan bek tatampilkan di depan aneuk miet nyan. Karena kekerasan, anak kecil dia tidak mampu melihat debus itu bahagian dari pada seni,” lanjutnya.
Hal lainnya Abu Faisal menitipkan pesan agar jangan lupa memperhatikan akses yang bisa dijangkau oleh kaum disabilitas, seperti menyediakan tempat duduk dan lainnya.
Baca juga: Muchlis Gayo, Penari Guel PKA 2 1972, Rampungkan Buku Tari Guel Berisi Sejarah dan Cara Menarikannya
“Memperhatikan hak-hak perempuan, itu juga perlu kita perhatikan, jadi misalnya menciptakan tempat pemisahan, untuk menghindari nilai-nilai kekerasan, pelecehan,” lanjutnya lagi.
MPU Aceh dalam menyambut even PKA ke-8 yang direncanakan akan digelar pada 19 hingga 27 Agustus mendatang itu, akan mengeluarkan Taushiyah kepada Pemerintah Aceh hingga masyarakat Aceh umumnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPU Aceh, Dr Tgk H Muhibbuthabary, MAg, menambahkan agar masyarakat Aceh umumnya dan khususnya pihak penyelenggara dapat mewujudkan akhlakul karimah kepada semua pihak.
“Saya tambahkan mungkin nilai keramahan bagi kita, bagi tim yang pakai atribut itu harus lebih ramah kan, nanti orang luar mengukur semua.
Mudah-mudahan even ini menjadi momentum kita membangkitkan semangat yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” tambah Wakil Ketua yang akrab disapa Abon Muhib itu.
Pesan dan nasihat Pimpinan MPU Aceh disambut baik Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal. Menurutnya even PKA ke-8 nantinya akan dipecah menjadi 4 titik lokasi agar tidak menjadi kerumunan.
Empat titik tersebut Taman Ratu Safiatuddin, Lapangan Tugu, Lapangan Blang Padang, dan Stadiun Harapan Bangsa.
"Di semua titik ini kita akan lakukan kurasi atau mana yang layak ditampilkan dan mana yang tidak layak, dan ini kita bekerjasama dengan MPU Aceh.
Dan tentu kebersihan dan tata nilai kebudayaan kita yang orang luar akan lihat, jadi kita harus benar-benar tunjukkan kita adalah masyarakat yang berbudaya dengan keislaman yang kuat," jelasnya.
Didampingi tim dari Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, melanjutkan melalui even PKA ini nantinya akan membangkitkan kembali nilai-nilai kebudayaan dan keislaman kepada masyarakat luas.
“Kita ketahui dengan pekan kebudayaan ini kita ingin membangun perspektif masyarakat untuk menyatukan tentang nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai keislaman yang kita yakini adalah sebuah landasan untuk kita semua dalam menjalankan roda-roda pemerintahan,” sebutnya.
Turut hadir dalam audiensi ini, Plt Kepala Sekretariat MPU Aceh, Drs. Zulkarnaini, MPd beserta jajarannya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.