Gempa Turkiye dan Suriah
Kisah Keajaiban Ibu dan Bayi Usia 10 Hari yang Terkubur Gempa Turki, Selamat Usai Terjebak 90 Jam
Ibu bernama Necla Yamuz tengah menyusui putra keduanya yang bernama Nagiz, berusia 10 hari ketika gempa terjadi.
SERAMBINEWS.COM, HATAY - Kisah keajaiban terus muncul dari upaya penyelamatan karena gempa dahsyat yang melanda Turki.
Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5, yang menghancurkan sejumlah bangunan dan gedung pemukiman.
Salah satu keajaiban yang terjadi di Turki adalah kisah ibu dan anaknya yang baru berusia 10 hari terkubur dan terjebak selama 90 jam di reruntuhan bagunan kediaman mereka.
Ibu bernama Necla Yamuz tengah menyusui putra keduanya yang bernama Nagiz, berusia 10 hari ketika gempa terjadi.
Mereka pun terkubur di bawah reruntuhan bagunan tempat tinggalnya.
Necla dan keluarganya tinggal di lantai kedua, bagunan modern lima lantai di Kota Samandag, Hatay.
“Saat gempa bumi dimulai, saya hanya ingin pergi ke suami saya yang ada di ruangan lain, dan ia ingin melakukan hal yang sama,” katanya dilansir dari BBC, Senin (13/2/2023).
Ia mengatakan ketika suaminya ingin menghampiri dirinya dan bayinya, sebuah lemari menimpa mereka dan sulit untuk mereka bergerak.
“Ketika gempa semakin besar, dinding pun jatuh dan ruangan menjadi bergetar, sgedung pun berubah posisi,” tuturnya.
“Ketika berhenti, saya tak sadar jatuh hingga ke lantai satu. Saya memanggil nama mereka, namun tak ada jawaban,” lanjutnya.
Perempuan berusia 33 tahun itu pun kemudian berbaring bersama bayinya di dadanya, yang masih ia peluk.
Sebuah lemari pakaian yang jatuh di sebelahnya telah menyelamatkan hidup mereka dengan mencegah lempengan beton besar meremukan mereka.
Keduanya pun tetap berada di posisi tersebut selama empat hari.
Meski mengalami ketakutan, keberadaan Yagiz membuat Necla tetap berhara[.
Selama insiden, Yagiz kebanyakan tidur, dan saat bagun menangis, Necla kerap menyusuinya hingga ia kembali diam.
Setelah lebih dari 90 jam, Necla mendengar suara anjing menggonggong.
Ia pun berpikir apakah dirinya tengah bermimpi, dan gonggongan anjing itu diikuti dengan sebuah suara.
“Apa Anda baik-baik saja? Ketuk sekali jika ya. Apa apartemen yang Anda tinggali,” bunyi suara itu.
Para penyelamat dengan hati-hati menggali dan menemukannya tengah memeluk Yagiz.
Ketika tim penyelamat dari Departemen Pemadam Kebakaran Istanbul bertanya umur Yagiz. Necla tak yakin.
Ia hanya tahu bahwa Yagiz berusia 10 hari ketika gempa terjadi.
Necla kemudian dibawa ke rumah sakit, di mana ia bertemu dengan anggota keluarganya yang mengatakan suaminya, Irfan dan putra sulungnya, Yigit Kerim, tiga tahun juga telah diselamatkan dari reruntuhan.
Tetapi mereka telah dipindahkan ke rumah sakit di Adana karena mengalami cedera serius di lutut dan kakinya.
Ajaibnya, Necla dan Yagiz tak mengalami luka fisik serius, tetapi dirawat di rumah sakit selama 24 jam untuk observasi sebelum diizinkan pulang.
Baca juga: Korban Meninggal Dunia Gempa Turkiye dan Suriah Capai 34.179 Jiwa
Sepekan Usai Gempa, Warga Suriah Merasa Terlupakan: Kami Tak Terima Apapun Kecuali Ampunan Tuhan
Warga suriah yang menjadi korban gempa merasa terlupakan, karena merasa tak mendapatkan banyak bantuan.
Gempa bumi di Turki dan Suriah terjadi Senin (6/2/2023) atau sepekan lalu dengan kekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5, dan menimbulkan korban jiwa mencapai 34.000 orang.
Dikutip dari BBC, Senin (13/2/2023), di Suriah cenderung sunyi, berbeda dengan Turki di mana sirene ambulans terus berbunyi sepanjang malam.
Selain itu puluhan penggerak tanah terus berbunyi dan mengoyak beton selama 24 jam.
Hal itu berbeda dengan yang terjadi di Suriah, salah satunya di Bsania, Provinsi Idlib, yang nyaris tak ada suara pengerjaan.
Rumah-rumah di area yang berbatasan di Turki ini sebetulnya banyak yang baru dibangun.
Namun karena gempa, banyak dari rumah-rumah itu yang hancur.
Lebih dari 100 rumah hilang, berubah menjadi reruntuhan dan debu putih seperti hantu yang berhembus melintasi tanah pertanian.
Salah satu yang menjadi korban selamat yang harus kehilangan rumahnya adalah Abu Ala.
Selain rumah, ia juga harus kehilangan dua anaknya karena gempa dahsyat tersebut.
“Apa yang sekarang harus saya lakukan. Kami tak menerima tenda, tak ada bantuan, apa pun. Kami tak menerima apa pun kecuali ampunan Tuhan hingga sekarang,” katanya.
“Dan sekarang, saya di sini dibiarkan berkeliaran di jalanan,” ujarnya.
Di Suriah, yang bergerak dalam melakukan penyelamatan adalah Pasukan Pertahanan Sipil Suriah, yang dikenal sebagai Helm Putih.
Mereka bergerak di area yang diduduki oleh kelompok oposisi, dan melakukan segalanya dengan beliung dan linggis.
Para penyelamat yang menerima dana dari Pemerintah Inggris itu kekurangan perlatan penyelamat modern.
Anggota Helm Putih sendiri mengalami kelelahan, dan salah satu anggota, Ismail al-Abdullah menggambarkan apa yang disebutnya sebagai pengabaian dunia terhadap rakyat Suriah.
Ia mengatakan komunitas internasional berlumuran darah.
“Kami berhenti mencari penyintas setelah 120 jam telah lewat. Kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan warga kami, tetapi kami tak mampu. Taka da satu pun yang mendengarkan kami,” ujarnya.
“Sejak satu jam pertama kami menyerukan untuk adanya aksi, meminta pertolongan segera. Tak ada satu pun yang merespons. Mereka hanya mengatakan, ‘kami bersama kalian’, tak ada yang lain. Kami mengatakan kami butuh peralatan, tak ada yang merespons,” ujarnya.
Suriah sendiri tengah terbagi setelah terjadinya perang sipil antara pihak oposisi dan pemerintah yang hingga kini belum juga berakhir.
Baca juga: Hakim: Motif Pembunuhan Brigadir J Bukan Pelecehan Seksual, Putri Candrawathi Sakit Hati pada Yosua
Baca juga: Rully Disorot, Tessa Kaunang Beri Respons Terkait Calon Suami Dewi Persik
Baca juga: Jadwal 16 Besar Liga Champions Pekan Ini: PSG vs Bayern Muenchen dan AC Milan vs Tottenham
Kompas.tv: Kisah Keajaiban Ibu dan Bayi Usia 10 Hari yang Terkubur Gempa Turki, Selamat Usai Terjebak 90 Jam
Korban Meninggal Gempa Turkiye dan Suriah Tembus 50.000 Jiwa, 184 Orang Ditangkap |
![]() |
---|
3 Korban Gempa Turkiye Ditemukan Hidup Setelah 13 Hari Tertimbun, Korban Jiwa Lebih 45.472 Orang |
![]() |
---|
Korban Meninggal Gempa Turkiye dan Suriah Lampaui 42.000 Jiwa, Gadis 17 Tahun 10 Hari Terjebak Puing |
![]() |
---|
Malek Ibrahim Pria Korban Gempa Suriah Kehilangan 30 Anggota Keluarganya, Baru Ketemu 10 Orang |
![]() |
---|
Korban Meninggal Dunia Gempa Turkiye dan Suriah Capai 34.179 Jiwa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.