Gempa Turkey

Misi Berakhir, Tim Penyelamat Jerman Tinggalkan Turki, Korban Meninggal Gempa Capai 36.217 Jiwa

Tim penyelamat (ISAR) Jerman telah meninggalkan Turki pada Senin (13/2/2023) waktu setempat, yang menandai berakhirnya misi mereka di negara tersebut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
HANDOUT ISAR / AFP
Anggota tim penyelamat Jerman (ISAR) menyelamatkan seorang wanita dari puing-puing bangunan yang runtuh di Kirikhan, Turki, lebih dari 100 jam setelah gempa bumi melanda Turki dan Suriah. 

Jerman kemudian menangguhkan operasi penyelamatan dan bantuan pada hari Sabtu, dengan alasan masalah keamanan di wilayah Hatay, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Badan Federal Jerman untuk Bantuan Teknis.

Dalam pernyataan terpisah yang dirilis pada Minggu, ISAR mengatakan tim telah menyelamatkan seorang wanita berusia 88 tahun dari di bawah reruntuhan rumah yang runtuh di Kirikhan setelah mendengar suara saat melakukan upaya penyelamatan di gedung tersebut.

Warga mengevakusi seorang gadis yang terluka dari bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kota Jindayris, Afrin, Aleppo, baratlaut Suriah pada 9 Februari 2023.
Warga mengevakusi seorang gadis yang terluka dari bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kota Jindayris, Afrin, Aleppo, baratlaut Suriah pada 9 Februari 2023. (AFP/Rami al SAYED)

Kisah Mereka yang Diselamatkan Setelah Terkubur 100 Jam Lebih

Lima hari setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah, tim bergegas untuk menyelamatkan korban yang mungkin masih hidup di bawah reruntuhan.

Menurut para ahli, korban yang terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa bisa bertahan hingga satu minggu sejak kejadian atau lebih.

Hal ini mengharuskan para tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan mereka yang masih hidup di bawah reruntuhan.

Namun, di tengah tragedi, ada pemandangan ajaib tentang bertahan hidup dan penyelamatan, bahkan beberapa hari setelah gempa.

Berikut adalah daftar korban selamat yang ditemukan di antara puing-puing reruntuhan:

Seorang gadis remaja, Ayşe (Reem Khaled Naasani), diselamatkan di Hatay Sunday sekitar 162 jam setelah gempa, menurut walikota Istanbul.

Lalu seorang wanita berusia 50 tahun bernama Guler Agritmis juga diselamatkan pada Minggu setelah menghabiskan berhari-hari di bawah reruntuhan, lapor penyiar negara Turki TRT.

Abdulkerim Bey yang berusia enam puluh tujuh tahun dan istrinya, Senem, ditemukan di bawah reruntuhan pada hari keenam penyelamatan oleh tim Pencarian dan Penyelamatan Gendarmerie di Kahramanmaras pada hari Sabtu.

Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Hedil juga diselamatkan hidup-hidup dari apartemen Zümrüt di Kahramanmaras, lapor CNN Turk.

Di Gaziantep, Turki, 132 jam setelah gempa terjadi, Sezai Karabas diselamatkan tak lama setelah putrinya yang masih kecil .

Menurut CNN Turk, dia memohon kepada penyelamat untuk mencari istrinya, yang dia yakini masih hidup di ambang kematian.

"Aku selamanya berutang budi padamu," katanya kepada penyelamat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved