Gempa Turkey

Misi Berakhir, Tim Penyelamat Jerman Tinggalkan Turki, Korban Meninggal Gempa Capai 36.217 Jiwa

Tim penyelamat (ISAR) Jerman telah meninggalkan Turki pada Senin (13/2/2023) waktu setempat, yang menandai berakhirnya misi mereka di negara tersebut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
HANDOUT ISAR / AFP
Anggota tim penyelamat Jerman (ISAR) menyelamatkan seorang wanita dari puing-puing bangunan yang runtuh di Kirikhan, Turki, lebih dari 100 jam setelah gempa bumi melanda Turki dan Suriah. 

Sekitar waktu yang sama, petugas penyelamat mengangkat seorang pria berusia 34 tahun, Ergin Guzeldogan, dari dalam tanah di provinsi Hatay.

Seorang wanita berusia 70 tahun, bernama Menekse Tabak, diselamatkan dari puing-puing di kota Kahramanmaras, Turki, 121 jam setelah gempa terjadi.

Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun disemalatkan dari reruntuhan di wilayah yang sama beberapa jam sebelumnya.

Di kota yang sama ditemukan banyak keluarga, termasuk dua saudara laki-laki dan ibu mereka yang diselamatkan setelah 78 jam,

dan seorang ibu dan putrinya yang berusia 6 tahun yang ditemukan setelah 68 jam.

Dalam apa yang disebut reporter CNN Turk sebagai "kehidupan ajaib" setelah enam orang, termasuk seorang anak , diselamatkan dari puing-puing hidup-hidup pada jam ke-60 di pusat Kahramanmaras.

Suster Fatma dan Merve Demir diselamatkan dari bawah beton di Turki pada hari Rabu, setelah menghabiskan 62 jam di bawah bangunan yang runtuh.

Situasi serupa terjadi di Suriah, di mana dua anak terjepit di antara beton selama 36 jam, dengan satu saudari melindungi yang lain , sebelum akhirnya mereka diselamatkan.

Seorang anak, Yigit Cakmak yang berusia 8 tahun , diselamatkan dari sebuah bangunan yang runtuh di provinsi Hatay Turki 52 jam setelah gempa awal melanda wilayah tersebut.

Seorang anak berusia 10 tahun ditemukan selamat di wilayah yang sama setelah 90 jam, di mana seorang pria berusia 21 tahun juga diselamatkan enam jam sebelumnya.

Seorang bayi perempuan yang baru lahir ditemukan selamat di Suriah pada hari Selasa dengan tali pusar masih melekat pada ibunya, dan ibunya meninggal setelah melahirkan. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

PERKEMBANGAN LAINNYA TERKAIT GEMPA TURKI

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved