Anggota Densus 88  Bripda HS Habiskan Uang Kakaknya Rp 90 Juta untuk Judi Online Sebelum Membunuh

Uang puluhan juta itu awalnya diserahkan ke Bripda Haris untuk membeli mobil Daihatsu Terios.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror dihadirkan langsung dalam rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online di Depok, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023). Bripda HS menghabiskan uang milik kakaknya sebesar Rp90 juta sebelum melakukan pembunuhan ke sopir taksi online, Sony Rizal Tahitu. 

"Tertangkap tangan bermain judi online dan terlibat hutang pribadi yang sangat besar kepada berbagai pihak dan telah diberikan hukuman oleh Pimpinan Densus 88," jelas Aswin.

Baca juga: Aksi Solidaritas Aceh Untuk Turkiye, Tgk Zulkhairi: Tanggungjawab Sejarah, Moral dan Iman

Lakukan Pembunuhan Setelah Dipatsus

Bripda HS ternyata membunuh sopir taksi online setelah menjalani penempatan khusus (patsus) atas kasus-kasus sebelumnya.

Aswin menyebut Bripda HS sebelumnya menjalani sidang etik pada 5 Desember 2022 lalu.

"Tanggal 5 Desember 2022 yang bersangkutan disidang disiplin dengan hukuman penempatan khusus dan teguran tertulis," kata Aswin saat dihubungi wartawan, Rabu (8/2/2023).

Aswin mengatakan setelah menjalani sanksi patsus, Bripda HS melakukan aksi pembunuhan di kawasan Depok, Jawa Barat dengan motif masalah ekonomi.

"HS Baru selesai melaksanakan hukuman dgn Penempatan Khusus beberapa hari sebelumnya," ucapnya.

 

Anggota Densus 88 Bersihkan Bercak Darah di Masjid

 Bripda Haris Sitanggang alias HS, anggota Densus 88 Antiteror Polri sempat mampir ke sebuah masjid di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat setelah membunuh sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu.

Bripda Haris masuk ke toilet masjid untuk membersihkan bercak darah akibat penusukan yang dia lakukan di dalam mobil milik korban.

Awalnya, Bripda Haris melarikan diri setelah melakukan aksinya.


Setelah itu, dia mendengar adzan dari sebuah masjid tersebut dan langsung menghampirinya.

"Tersangka mendengar suara adzan dari masjid, lalu tersangka mencari masjid tersebut, karena situasi masih ramai orang yang mau salat tersangka menunggu," kata penyidik saat rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).

Setelah jamaah masjid selesai ibadah dan kondisi sudah sepi, Bripda Haris langsung masuk ke dalam toilet masjid untuk membersihkan wajah dan jaket yang terkena darah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved