Internasional

Dua Bersaudara Bertahan Hidup dengan Urin dan Bubuk Protein di Bawah Reruntuhan Selama 200 Jam

Dua Bersaudara, abang dan adiknya yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di kota Kahramanmaras yang dilanda gempa bumi di Turkiye telah

Editor: M Nur Pakar
AFP
Korban selamat, Muhammed Cafer dibawa dari bangunan yang runtuh dengan tandu di Provinsi Kahramanmaras, Turkiye. 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Dua Bersaudara, abang dan adiknya yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di kota Kahramanmaras yang dilanda gempa bumi di Turkiye telah diselamatkan setelah cobaan yang mengerikan.

Menurut New York Times pada Kamis (16/2/2023), Abdulbaki Yeninar (21,) dan Muhammed Enes Yeninar, (17) menjatah suplemen binaraga dan meminum air seni untuk bertahan hidup.

Keduanya, terjebak di bawah puing-puing bangunan selama hampir 200 jam.

"Bernafas itu mudah," kata Yeninar.

"Kami mengambil bubuk protein," tambahnya.

Keduanya termasuk di antara sembilan penyelamatan selama seminggu setelah gempa berkekuatan 7,8 SR.

Baca juga: Keajaiban Belum Habis, Sembilan Korban Gempa di Reruntuhan Kembali Diselamatkan Usai 228 Jam Gempa

Menurut media pemerintah Turki, seorang wanita, Necla Camuz , dan bayinya yang berusia 10 hari, Yagiz Ulas, diselamatkan dari puing-puing bekas rumah mereka lebih dari 90 jam setelah gempa terjadi.

"Tim pencarian dan penyelamatan kami menarik warga kami hidup-hidup," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya pada Rabu (15/2/2023).

"Bahkan setelah berjam-jam, adalah sumber penghiburan terpenting di tengah gambaran kelam ini," tambahnya.

Gempa Turkiye menjadi salah satu yang terkuat yang melanda wilayah tersebut dalam lebih dari 100 tahun.

Dimana, diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,7 SR dan berkekuatan 7,5 SR lainnya sekitar 100 mil utara Gaziantep, Turkiye, sembilan jam kemudian.

Seorang kerabat yang selamat mengatakan kepada CNN mengatakan empat anggota keluarga Kota New York yang mengunjungi Turkiye tewas ketika bangunan mereka runtuh saat gempa.

Baca juga: Nasib Pilu Wanita Turkiye Korban Gempa, Berjuang Memberi Semangat Anak-Anaknya, Segera Pulang

"Tidak ada kata-kata yang bisa saya gambarkan bagaimana perasaan keluarga saya, bagaimana mereka dibawa pergi begitu cepat," kata kerabat Salma Salazar/

"Saya ingin orang tahu, ini adalah masalah yang sangat besar di Turkiye dan Suriah," ujarnya.

"Meskipun saya kehilangan keluarga saya, saat ini masih ada orang di sana," tuturnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved