Internasional
Pemimpin Yaman Tuntut AS Serahkan Senjata Iran yang Disita dengan Tujuan Milisi Houthi
Ketua Dewan Kepemimpinan Kepresidenan Yaman Rashad Al-Alimi mendesak AS menyerahkan senjata sitaan dari Iran yang ditujukan ke milisi Houthi.
SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Ketua Dewan Kepemimpinan Kepresidenan Yaman Rashad Al-Alimi mendesak AS menyerahkan senjata sitaan dari Iran yang ditujukan ke milisi Houthi.
Hal itu disampaikan oleh Ali -Alimi di Konferensi Keamanan Munich, Jerman.
Dia berharap AS menyerahkan penyelundup senjata yang disita kepada pihak berwenang Yaman.
“Kami menuntut agar mereka diserahkan kepada pemerintah yang sah, karena AS hanya memberikan sampel atas penyelundupan sebagai bukti ruang sidang,” katanya.
The Wall Street Journal melaporkan pekan lalu AS sedang mempertimbangkan untuk memberi Ukraina ribuan senapan, rudal anti-tank, dan persenjataan Iran lainnya yang disita untuk Houthi Yaman.
Pejabat dari militer Yaman percaya militer dan pasukan keamanan membutuhkan senjata ini untuk melindungi wilayah mereka dan memerangi Houthi dan kelompok teroris lainnya.
Baca juga: Arab Saudi Gelar Simposium, Kampanyekan Bahaya Ideologi Houthi di Yaman
Al-Alimi menuduh Houthi menggagalkan upaya untuk mencapai perdamaian di Yaman, baik sekarang maupun di masa lalu, seperti dilansir Arab News, Senin (20/2/2023).
Houthi terus mengganggu proses transisi setelah protes yang diilhami Musim Semi Arab di Tunisia.
Dimana, untuk pembentukan konstitusi baru, dan pemilihan presiden serta parlemen.
Dia menyalahkan Iran karena mendorong Houthi untuk merebut kekuasaan.
"Semua hasil yang kita saksikan hari ini hasil dari dukungan Iran atas tindakan yang tidak bertanggung jawab dan merusak di wilayah tersebut," katanya.
Pemimpin Yaman tersebut menyatakan Houthi patuh pada perintah Iran untuk merusak perdamaian di wilayah tersebut dan mereka tidak serius untuk mencapai perdamaian.
Baca juga: Milisi Houthi Adili Dua Aktivis YouTube, Dituduh Mencemarkan Nama Baik dan Hasut Kekerasan
Dia mengatakan Houthi telah menanam ribuan ranjau darat, menolak memperbarui gencatan senjata yang ditengahi PBB dan menindas orang-orang di daerah yang berada di bawah kendali mereka.
Bahkan, baru-baru ini menyerang fasilitas minyak di Yaman selatan.
“Masyarakat internasional harus menyadari organisasi ini bukanlah proyek perdamaian; sebaliknya, proyek kekerasan dan kehancuran yang terkait dengan tujuan ekspansionis regional Iran,” kata Al-Alimi.
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.