Kupi Beungoh
Kisah Oey Tamba Sia yang Cebok Pakai Uang, dan Anak Pejabat Pajak Siksa Anak Orang dengan Arogan
Remaja tampan itu yang mewarisi kekayaan orangtuanya, juga suka berkeliling kota dengan kuda Australia ditemani wanita cantik, dan dikawal dua centeng
Pelaku yang melakukan penganiyaan dengan brutal, serta yang ikut terlibat sudah ditahan dan diperiksa.
Begitu juga dengan pejabat pajak, sudah dicopot dari jabatan dan tugasnya dan bahkan mengajukan pengunduran diri.
Tapi, korban masih beruntung karena anak dari sebuah organisasi yang memiliki pengaruh dan jejaring yang luas, yaitu GP Ansor.
Dengan pengaruh dan jejaring yang luas itu, si kaya yang arogan dibuat tidak bisa berkutik.
Sama seperti Brigadir Joshua yang memiliki jejaring kekerabatan yang kompak.
Lantas, bagaimana dengan kekerasan yang dialami oleh warga negara bisa, bukan siapa-siapa secara politik di negeri ini, dan secara kedaerahan dan kekerabatan juga tidak kuat?
Tentu kita berharap respon yang sama berlaku untuk semua warga negara, yang apabila menjadi korban dari tindakan yang bertengangan dengan hukum, siapapun pelakunya haruslah ditindak dan publik wajib juga peduli.
Jangan ada perasaan “kita” dan “mereka.”
Kalau “mereka” yang dianiaya boleh dan tidak perlu ditindak pelakunya.
Tapi, kalau “kita” yang dianiaya maka kemanapun akan siap dikejar.
Saleum hormat untuk publik yang baik, peduli dan terus mengawal Indonesia agar menjadi lebih baik dan sehat lagi, sehingga NKRI menjadi rumah yang aman bagi siapa saja.(*)
*) PENULIS adalah Direktur Koalisi NGO HAM (2003).
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.