Perajin Tempe dan Tahu Berharap Bulog jadi Importir Kedelai Puskopti Aceh

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perajin tempe dan tahu di Aceh sangat berharap Bulog bisa menjadi importir kacang kedelai.

Alasannya, jika Bulog menjadi importir kacang kedelai, harga jual kacang kedelai bisa stabil, karena Bulog akan menetapkan harga jual eceran tertinggi (HET).

“Buktinya, begitu Bulog diizinkan impor beras, harga beras Bulog untuk kemasan 5 Kg dan 10 Kg, dijual sesuai HET nya di pasar Rp 9.950/Kg, lebih rendah dari harga beras medium Rp 11.000/Kg,” ungkap perajin tempe dan tahu Soybean, Gampong Tanjong Ingin Jaya, Aceh Besar, Zikra kepada Serambinews.com, Minggu (26/2/2023) di Banda Aceh.

Harga kacang kedelai pada minggu keempat bulan Februari 2023 ini, memang sudah mulai menurun dari Rp 14.000/Kg menjadi Rp 12.000/Kg. Tapi, jelang bulan Ramadhan nanti, atau memasuki minggu kedua dan ketiga bulan Maret 2023, para importir dan penyalur besar kacang kedelai di berbagai daerah, akan kembali menaikkan harga jual kacang kedelainya hingga Rp 14.000/Kg.

• Sudah Ditolak, Pemuda India Kekeuh Bisa Nikahi Syarifah dan tak Mau yang Lain, Asib: Cinta Pertama

Importir dan penyalur kacang kedelai di berbagai daerah menurunkan harga jual kedelainya, karena setelah harga kedelai mencapai Rp 14.000/Kg, daya beli perajin tempe dan tahu, terhadap kacang kedelai turun sebesar 50 persen.

Untuk menaikkan daya beli kacang kedelai dari perajin tempe dan tahu di berbagai daerah, importir dan penyalur kacang kedelai menurunkan sedikit harga jual kedelainya.

Bagi perajin tempe dan tahu, kata Zikra, penurunan harga jual kacang kedelai tersebut belum menjadi daya tarik bagi perajin tempe dan tahu, untuk meningkatkan pembelian kacang kedelai. Alasannya, karena harga jual kacang kedelai di pasar Induk Lambaro, Aceh Besar minggu ini Rp 12.000/Kg, masih tergolong tinggi dan bagi industri pengolahan tempe dan tahu, belum ekonomis.

Harga ekonomi kacang kedelai untuk dijadikan bahan baku tempe dan tahu, paling tinggi Rp 10.000/Kg. Kalau Bulog yang mengimpor kacang kedelai, ia bisa menjual kacang kedelai untuk perajin tempe dan tahu dengan harga Rp 10.000/Kg.

Jika Bulog menjual kedelai impornya Rp 10.000/Kg, menurut Zikra, Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Koperasi dan UKM RI, tidak perlu melaksanakan program subsidi harga kacang kedelai Rp 1.000/Kg. Alasannya, harga jual kacang kedelai, sudah berada pada titik ekonomisnya,”ujar Zikra.

Zikra mengatakan, untuk mempertahankan kelanjutan usaha dari kenaikan harga bahan baku tempe dan tahu, volume produksi tempe dan tahun diturunkan. Pada saat harga kacang kedelai di bawah Rp 10.000/Kg, kacang kedelai yang diolah menjadi tempe dan tahu mencapai 15 – 20 goni per hari. Setelah harga kacang kedelai naik mencapai di atas Rp 10.000/Kg, volume produksi diturunkan menjadi 10 – 13 goni per hari.

Selain menurunkan produksi, ukuran tempe dan tahu juga dikurangi. Kemudian, harga sedikit dinaikkan. Dengan cara itu, kegiatan usaha produksi tempe dan tahu, bisa bertahan sampai kini.

Ketika ditanya gimana dengan bereder video pembuatan tempe dicampur karton dan kertas, dampak dari kenaikan harga kacang kedelai secara nasional, apakah ada pengaruh terhadap penjualan tempe di Aceh?

Zikra mengatakan, pengaruhnya tentu saja ada, tapi di Aceh, belum ada kita temukan tempe dicampur karton dan kertas.

“Kalaupun itu ada, lokasinya di luar Aceh,” ujar Produsen tempe dan tahu Soybean Gampong Tanjong Aceh Besar itu.