Berita Aceh Jaya

Dukung Aktivitas Ekspor-Impor, Pelabuhan Calang Butuh Breakwater, Gubernur Sudah Usul ke Menhub

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal saat bertemu dengan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Ca

|
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Tampak Pelabuhan Calang dari udara dengan dermaga labuh dan area kargo, serta tempat penampungan CPO. Pelabuhan sepanjang 2022 melayani bongkar muat mencapai 136 ribu ton, dengan 15 kapal ke luar negeri. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, saat bertemu dengan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Calang, Erwandi di Calang, Aceh Jaya, Rabu (1/3/2023).

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, CALANGPelabuhan Calang, Aceh Jaya, membutuhkan pembangunan breakwater (pemecah gelombang) supaya aktivitas bongkar muat bisa berjalan dengan lancar sepanjang tahun.

Apalagi saat ini, aktivitas ekspor-impor melalui Pelabuhan Calang terus meningkat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, saat bertemu dengan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Calang, Erwandi di Calang, Rabu, (1/3/2023).

“Kita melihat kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Calang, Aceh Jaya terus tumbuh signifikan dari tahun ke tahun.

Oleh sebab itu, perlu pembangunan breakwater (pemecah gelombang) di pelabuhan ini, supaya aktivitas bongkar muat untuk ekspor impor bisa berjalan sepanjang tahun,” ujar T Faisal.

Katanya, pada musim tertentu seperti musim angin barat misalnya, arus serta ombak laut sangat mengganggu aktivitas sandar kapal yang hendak melakukan bongkar muat.

Baca juga: GeRAK Dukung Syahbandar Surati Pemilik Batu Bara di Pelabuhan Calang, Minta Efek Lingkungan Ditinjau

"Makanya, Gubernur Aceh telah mengusulkan pembangunan breakwater Pelabuhan Calang kepada Menteri Perhubungan RI saat berkunjung ke Aceh beberapa waktu lalu," kata Teuku Faisal.

Teuku Faisal juga mendorong pihak UPP Kelas III Calang agar segera menyiapkan dokumen pendukung pembangunan breakwater pelabuhan, seperti dokumen feasibility study dan DED, untuk melengkapi usulan yang telah diajukan oleh Pemerintah Aceh.

"Pembangunan breakwater ini masuk ke dalam usulan prioritas Pemerintah Aceh ke Kementerian Perhubungan, jadi kita sangat concern dengan hal ini," sebut Teuku Faisal.

T Faisal menambahkan, Pembangunan breakwater sangat mendesak agar aktivitas ekspor komoditas Aceh, seperti CPO (Crude Palm Oil) dan komoditas lainnya ke luar negeri bisa lebih optimal.

"Kita berharap Pelabuhan Calang menjadi "leading" dalam mendukung ekspor komoditas Aceh di wilayah barat selatan ini," ujarnya. 

Selain itu, lanjutnya, peningkatan kapasitas dermaga juga perlu dilakukan, supaya kapal-kapal besar dari luar negeri bisa masuk ke Pelabuhan Calang, sehingga pengiriman komoditas Aceh ke mancanegara semakin maksimal.

Baca juga: Pelabuhan Calang Direncanakan Jadi Lokasi Ekspor Batu Bara ke India, Begini Respons Walhi Aceh

Melayani Belasan Kapal Ekspor-Impor

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved