Breaking News

Nisfu Syakban

Malam Nisfu Syakban 2023 Jatuh Mulai Besok, Ini Amalan dan Doa Malam Nisfu Syakban, Jangan Lewatkan!

Diantara keutamaan bulan Sya’ban lainnya, yakni terdapat satu malam dimana pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya.

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
Dokumen BKPRMI Kota Sabang
Masjid Babul Iman Kuta Barat, Sabang - Malam Nifsu Syakban 2023 jatuh mulai besok, ini amalan dan doa malam Nisfu Sya'ban. 

SERAMBINEWS.COM - Malam Nisfu Sya'ban 1444 Hijriah atau Malam Nisfu Syakban 2023 segera tiba.

Malam Nisfu Syakban biasa diperingati pada pertengahan atau tanggal 15 Syaban dalam kalender Islam.

Pada tahun ini, Nisfu Syaban akan dimulai pada Selasa, 7 Maret 2023 malam hingga Rabu, 8 Maret 2023.

Hal itu sebagaimana disampaikan peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.

Menurut Andi, jadwal Nisfu Syakban tersebut berdasarkan pengamatan di beberapa titik di Balai Rukyat Nahdlatul Ulama (NU) pada 20 Februari 2023 silam.

"Dapat disimpulkan bahwa hilal tidak terlihat, sehingga bulan Rajab 1444 H digenapkan menjadi 30 hari, dan 1 Syaban 1444 H jatuh pada Rabu, 22 Februari 2023," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Andi menerangkan, malam Nisfu Syaban atau Lailatul Mubarakah diperingati setiap tanggal 15 Syaban.

Berbeda dengan kalender Masehi yang dimulai sejak tengah malam, pergantian hari pada kalender Hijriah dilakukan lebih cepat, yakni setelah Matahari terbenam atau waktu maghrib.

Baca juga: Kapan Malam Nisfu Syakban 2023? Catat Tanggalnya, Simak Juga Amalan dan Doa di Malam Nisfu Syaban

Oleh karena itu, Nisfu Syaban akan jatuh sejak Rabu (7/3/2023) setelah waktu maghrib hingga Kamis (8/3/2023) sebelum maghrib.

"Sehingga sejak Selasa malam itu sudah masuk malam Nisfu Syaban," imbuhnya.

Nisfu Syakban malam pengampunan

Malam Nisfu Syakban termasuk salah satu malam yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim.

Sebagaimana diketahui, bulan Syakban merupakan bulan yang penuh keberkahan.

Bulan ini adalah bulan diangkatnya amalan manusia oleh Allah SWT.

Jika amalan mingguan ummat muslim diangkat pada hari Kamis, maka amalan tahunan akan diangkat pada bulan Sya’ban.

Diantara keutamaan bulan Sya’ban lainnya, yakni terdapat satu malam dimana pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya.

Malam itu ialah malam Nisfu Syaban, yang juga dikenal sebagai Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban Nisfu Syaban.

Dilansir dari pemberitaan Serambinews.com 30 April 2018, dalam satu video Youtube yang diunggah akun tafaqquh video, Ustaz Abdul Somad pernah memberikan penjelasan mengenai keutamaan dan amalan bulan Sya’ban.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Anjurkan Lakukan Amalan Ini pada Malam Nisfu Syaban, Hajat Bisa Terkabul

Dalam video tersebut, Ustad Abdul Somad menerangkan sebuah hadis shahih yang menjelaskan tentang keutamaan malam nisfu sya'ban.

Hadis shahih dari Hasan yang disampaikan Ustad Abdul Somad memiliki arti sebagai berikut:

"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.”

Lebih lanjut Ustad Abdul Somad menerangkan, dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, malam Nisfu Syakban menjadi malam yang mendapat kekhususan.

Namun demikian, tambahnya, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).

Ustaz Abdul Somad pun membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.

Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali. Rasul balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.

Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.

“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.

Shalat malam Nisfu Sya’ban

Masih dikutip dari sumber yang sama, Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad dalam video yang diunggah YouTube tafaqquh video juga menjelaskan mengenai hukum shalat malam yang dikerjakan di malam Nisfu Syakban.

Dai yang akrab disapa UAS ini menerangkan, bahwa shalat pada malam nisfu Sya’ban tidak dilakukan pada masa Nabi dan sahabat.

Tapi shalat malam nisfu Sya’ban dilakukan pada masa Tabi’in, yang dilakukan oleh Tabi’in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Palestina dan Yordania).

Para Tabi’in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam nisfu Sya’ban.

Lalu apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam nisfu Sya’ban?

Ustaz Abdul Somad berpendapat boleh.

Baca juga: Malam Nisfu Syakban Dua Hari Lagi, Perbanyak 3 Amalan Sunnah Ini untuk Mendapatkan Ampunan Allah SWT

Hukum memperingati malam Nisfu Syakban

Malam Nisfu Syakban memiliki banyak keutamaan yang sayang untuk dilewatkan.

Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk menghidupi malam Nisfu Syakban dengan mengerjakan amalan-amalan ibadah.

Hukum memperingati malam Nisfu Syakban juga sunnah, sebagaimana dilansir dari NU Online.

hal itu disebutkan dalam kitab Qalyubi wa 'umairah yang artinya.

“Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan," dalam kitab Qalyubi wa 'umairah dikutip dari Nu Online.

Oleh sebab itu, jangan lewatkan keutamaan malam Nisfu Syakban.

Berikut amalan-amalan yang bisa dikerjakan di malam Nisfu Syakban.

Amalan malam Nisfu Syakban

Mengenai amalan-amalan yang dikerjakan di malam Nisfu Syakban, juga pernah dijelaskan UAS dalam kajiannya.

Potongan video kajian UAS soal amalan malam Nisfu Syakban itu juga tersebar di media sosial, salah satunya di paltform video populer TikTok.

Mengutip Serambinews.com, Senin (6/3/2023), dalam video yang beredar di TikTok, UAS mengungkapkan ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban.

Menurut UAS, pada malam Nisfu Syaban dianjurkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali.

Surah Yasin dianjurkan dibaca setelah selesai shalat maghrib.

Usai membaca surah Yasin, dianjurkan berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT.

" Malam Nisfu Syaban, jangan lupa habis shalat maghrib baca Yasin 3 kali, habis itu berdoa kepada Allah SWT," kata UAS dikutip Serambinews.com dari akun TikTok @septiyana09, Senin (6/3/2023).

Kemudian sempatkan pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat sunnah.

Diawali dari shalat sunnah wudhu, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah hajat, kemudian ditutup dengan shalat sunnah witir sampai menunggu adzan subuh.

Baca juga: Doa dan Amalan Malam Nisfu Syaban yang Dianjurkan UAS sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Kata UAS, pada malam Nisfu Syaban juga dianjurkan shalat sunnah hajat dan memohon apa saja kepada Allah Ta'ala agar terkabulnya hajat.

"Shalat sunnah wudhu, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah hajat, shalat sunnah hajat minta apa saja hajatnya, habis itu tutup dengan shalat sunnah witir kemudian tunggu azan subuh, itu nanti dilakukan pada malamNisfu Syaban," pungkas UAS.

Doa Malam Nisfu Sya'ban

Mengutip BanjarmasinPost, untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban, umat muslim bisa mengerjakan shalat sunnah.

Setelah sholat selesai, dianjurkan untuk membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali.

Kemudian disarankan juga untuk membaca doa Nisfu Sya'ban.

Berikut bacaan doanya.

dianjurkan pada malam Nisfu Syaban:

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin, Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat. Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab. Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya: Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus:

“Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved